TNI dan Unair Cukupi Kebutuhan Dokter Spesialis dengan Sistem Hybrid
Rektor Unair, Mohammad Nasih (dua dari kiri) dan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Surabaya, Jumat (3/2).
"Mengacu aturan itu TNI memerlukan total perlu 939 spesialis, sementara sekarang hanya ada 422. Hanya sekitar 46 persen, sangat kurang," tuturnya.
Panglima menjelaskan, untuk mengejar jumlah dua kali lipat memerlukan waktu hingga 12 tahun. Sehingga TNI sepakat untuk mencukupi kebutuhan dokter spesialis dengan sistem hybrid, mengingat pengguna jasa rumah sakit TNI meliputi anggota dan keluarga TNI, serta masyarakat umum.
"Contohnya, rumah sakit kami di Merauke dokter umumnya cuma 1, dengan tenaga medis keseluruhan cuma 13. Sehingga kita tambah menjadi total 25 tenaga medis, tapi tentu saja dokter spesialis masih kurang," ujarnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya