Tips Memilih "Top-Down" atau "Bottom-Up Communication"
Seberapa besar rasa kepemilikan yang Anda rasakan terhadap perusahaan?
Apakah budaya perusahaan mendukungmu untuk melakukan bentuk komunikasi tersebut?
Setelah mempertimbangkan hal-hal ini, Anda bisa menentukan mana bentuk komunikasi yang paling tepat untuk tim Anda.
Lebih lanjut, jika tujuan bisnis perusahaan lebih mementingkan mempertahankan posisi pasar daripada menggantikan pesaing, top-down communication mungkin dapat membuat semuanya berjalan lancar. Akan tetapi, cara ini hanya bisa diterapkan jika Anda adalah seorang atasan. Jika tidak, bottom-up communication adalah pilihan yang lebih efektif dan berdampak.
Kesimpulannya, tidak ada bentuk yang lebih baik antara top-down dan bottom-up communication. Anda bisa memilih salah satu atau menggunakan kedua bentuk komunikasi ini sesuai dengan situasi, kondisi, ataupun kebutuhan.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya