Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Peringatkan Australia: Hati-hati dengan Jepang!

Foto : Canberra Times/AAP

Duta Besar Tiongkok untuk Australia Xiao Qian mengatakan Australia hanya perlu melihat sejarah untuk melihat di mana letak ancaman Asia yang lebih besar.

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Tiongkok pada Selasa (10/1) mengingatkan Australia akan kejahatan perang yang dilakukan Jepang di masa Perang Dunia II, sebelum menyesuaikan diri dengan kekuatan regional.

Pemerintah kiri-tengah Australia berusaha memperbaiki hubungannya dengan Tiongkok yang memburuk di bawah pemerintahan konservatif sebelumnya.

Namun, Australia baru-baru ini menandatangani pakta keamanan baru dengan Jepang, saingan Tiongkok di kawasan, yang dipandang sebagai upaya untuk membatasi kekuatan Beijing di kawasan Pasifik.

Duta Besar Tiongkok untuk Australia Xiao Qian mengatakan, Canberra harus berhati-hati dalam mempercayai Jepang, mengingat serangannya terhadap Australia pada masa Perang Dunia II.

"Selama Perang Dunia II Jepang menginvasi Australia, mengebom Darwin, membunuh warga Australia, dan menembak Australia (tahanan perang)," katanya kepada wartawan.

"Hati-hati dengan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Ketika seseorang mengancammu, dia mungkin akan mengancammu lagi.

"Tiongkok telah menjadi temanmu."

Xiao tersinggung ketika ditanya tentang duta besar Jepang untuk Australia yang mengatakan kepada surat kabar The Australian bahwa ada Australia harus tetap "waspada" terhadap Tiongkok.

Tiongkok memberlakukan tarif atas ekspor utama Australia seperti teh barley dan anggur pada perselisihan memuncak pada 2020 dan secara tidak resmi menghentikan impor batu bara Australia.

Pada satu titik menteri pemerintah Tiongkok bahkan menolak menerima telepon dari pemerintah Australia.

Pemerintah Australia sebelumnya sempat membuat Tiongkok marah dengan berulang kali mempertanyakan catatan hak asasi manusianya dan mendorong penyelidikan independen atas asal-usul wabah Covid-19.

Xiao mengakui bahwa perdagangan telah "terganggu" dalam beberapa tahun terakhir, tetapi dia berharap perdagangan akan "kembali normal".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top