Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanaman Modal - Wuling dan Sukonindo Akan Produksi EV di Indonesia

Tiongkok Minati Industri Kendaraan Listrik RI

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dua perusahaan otomotif asal Tiongkok berencana memproduksi electric vehicle (EV) di Indonesia. Karenanya, pemerintah diminta menciptakan iklim investasi kondusif bagi sektor kendaraan listrik.

Dua perusahaan asal Tiongkok itu yakni PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) dengan kapasitas produksi 10.000 unit per tahun dan PT Sokonindo Automobile dengan kapasitas produksi 1.000 unit per tahun.

Pengamat Energi, Mamit Setiawan berharap pemerintah mengintervensi supaya harga mobil listrik nanti lebih terjangkau. Intervensi itu dalam bentuk kebijakan yang turut memperkuat ekosistem kendaraan listrik.

Tak hanya itu, Mamit berharap pemerintah menawarkan investasi kendaraan listrik yang terintegrasi kepada investor. "Tidak hanya menawarkan di sisi hilirnya saja atau sebaliknya hulu saja. Sebab, investasi mobil listrik ini harus berkesinambungan," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Mamit, investasi tak hanya di hulunya saja dengan pembangunan smelter nikel melainkan juga di hilir mulai dari baterai sampai manufaktur kendaraan. Langkah itu diyakini dapat menciptakan efek berganda atau multiplier effect bagi perekonomian nasional.

"Kita tidak hanya menjual bahan baku tapi juga menjadi pusat manufaktur. Dengan demikian, industri penunjang pembuat mobil dalam negeri bisa dilibatkan," jelas Mamit.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan menyiapkan karpet merah bagi investor yang berniat mengembangkan ekosiatem kendaraan listrik di Tanah Air. Rencana itu diperoleh Menteri Perindustrian, Agus G Kartasasmita usai berkunjung ke sejumlah negara di Asia Timur.

Kendati banyak investor mancanegara tertarik mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di RI, pemerintah diingatkan untuk menawarkan investasi yang terintegrasi kepada investor. Pemilik modal harus menanamkan modalnya di hulu dan hilir, tidak hanya di hilir saja.

"Kami mendukung penuh pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi kendaraan listrik yang berdaya saing global," kata Menperin di Jakarta akhir pekan lalu.

Ajukan Proposal

Dia mengungkapkan ada banyak investor yang mengajukan proposal untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk industri produsen baterai EV. Salah satunya adalah konsorsium yang terdiri dari Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, LG Energy Solution, dan Indonesia Battery Corporation (IBC).

Selain itu, perusahaan Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL) bersama Aneka Tambang (Persero) dan IBC juga berkolaborasi untuk menjalankan proyek integrasi baterai EV, mulai dari penambangan dan pemrosesan nikel, produk baterai EV, produksi baterai EV, dan daur ulang baterai dengan total investasi di tahap I sekitar enam miliar dollar AS.

Selain adanya rencana investasi dari Tiongkok, dalam lawatan itu juga Menperin berhasil memegang komitmen perusahaan otomotif Jepang untuk terus meningkatkan investasinya. Dari hasil pertemuan bersama para pimpinan perusahaan otomotif di Jepang, didapatkan komitmen investasi dari Mitsubishi Motor Company (MMC) sebesar 10 triliun rupiah yang akan direalisasikan mulai 2022 hingga 2025. Selanjutnya, Toyota Motor Corporation (TMC) akan menambah investasi 27,1 triliun rupiah untuk lima tahun ke depan (2022-2026).

Kata Menperin, Mitsubishi terus merealisasikan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi mobil hybrid dan meningkatkan pasar ekspor, termasuk melakukan perluasan pasar ekspor baru, dari 30 menjadi 39 negara, sampai 2024.

Dia berharap Mitsubishi mempercepat Program Produksi Kendaraan teknologi kendaraan bermotor listrik (KBL) Berbasis Baterai di RI.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top