Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Menciptakan Perangkat Plasma untuk Membuat Pesawat Hilang dari Pantauan Radar

Foto : Istimewa

Jet tempur siluman J-20 Tiongkok. Metode mencapai kemampuan siluman melalui plasma suhu rendah telah menjalani uji terbang dan terbukti berhasil.

A   A   A   Pengaturan Font

Interaksi ini mengubah energi gelombang elektromagnetik menjadi energi mekanik dan termal dari partikel bermuatan, sehingga mengurangi kekuatan gelombang dan selanjutnya melemahkan sinyal radar yang dipantulkan kembali. Bahkan jet tempur konvensional, yang tidak dirancang untuk kemampuan siluman, dapat secara signifikan mengurangi jangkauan radarnya dengan perangkat siluman plasma ini, yang berpotensi membawa perubahan besar dalam pertempuran udara.

Konsep teknologi siluman plasma dapat ditelusuri kembali ke era Perang Dingin, ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet mencurahkan sumber daya untuk penelitian dan pengembangannya. Namun, karena keterbatasan teknologi, teknologi ini tidak pernah berkembang melampaui tahap laboratorium.

Pesawat siluman saat ini, seperti F-22 dan F-35, mengandalkan lapisan penyerap radar dan desain geometris yang khas untuk kemampuan silumannya, seringkali dengan mengorbankan performa aerodinamisnya. F-22, misalnya, kesulitan dalam pertempuran jarak dekat, sedangkan F-35 tidak dapat mempertahankan kecepatan jelajah supersonik. Pesawat tempur siluman ini juga hadir dengan banderol harga yang lumayan.

Upaya Tiongkok dalam melakukan plasma siluman muncul terlambat. Pada awalnya, beberapa ahli percaya bahwa jika negara-negara Barat tidak dapat mencapai terobosan ini, Tiongkok juga tidak akan berhasil. Namun, seiring berkembangnya sektor teknologi tinggi Tiongkok, dengan berkembangnya industri elektronik dan telekomunikasi, militer Tiongkok juga membuat lompatan dalam teknologi kendali elektromagnetik.

Plasma dapat mengubah frekuensi sinyal yang dipantulkan, menyebabkan radar musuh mendeteksi data yang salah mengenai posisi dan kecepatan pesawat, serta memperoleh sinyal palsu. Ia juga dapat berfungsi sebagai "perisai" tak kasat mata terhadap senjata gelombang mikro berkekuatan tinggi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top