Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Meminta Inggris untuk Dapat Lanjutkan Kerja Sama Pragmatis

Foto : ANTARA/Media Center KTT Asean 2023/Akbar Nugroho G

Arsip - Premier of the People’s Republic of Tiongkok Li Qiang menyampaikan pandangannya dalam KTT ke-26 Asean-Tiongkok di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

New Delhi - Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Minggu, di sela-sela KTT G20 di ibu kota India, New Delhi, untuk meminta Inggris agar dapat melanjutkan "kerja sama pragmatis" dengan Tiongkok.

Tiongkok bersedia memperdalam kerja sama bilateral di sektor-sektor seperti perdagangan, investasi, pembangunan ramah lingkungan, dan teknologi untuk mendukung dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan global, kata Li yang mewakili Presiden Tiongkok XI Jinping di KTT kepada Sunak, seperti dikutip media resmi Tiongkok.

Li mengatakan bahwa Tiongkok dan Inggris harus menentang pencampuran kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan politik dan keamanan, mempromosikan ekonomi terbuka dan menjunjung sistem perdagangan multilateral yang sesuai dengan prinsip-prinsip dari Organisasi Perdagangan Dunia.

Kantor Perdana Menteri Inggris tidak langsung mengeluarkan pernyataan mengenai pertemuan tersebut, tetapi PA Media, kantor berita nasional Inggris, mengatakan bahwa Sunak menyampaikan kekhawatirannya kepada Li tentang "campur tangan Tiongkok dalam demokrasi parlementer Inggris."

Kekhawatiran itu disampaikan Sunakke Li beberapa jam setelah berita tentang dua penangkapan di Inggris dalam kasus dugaan spionase untuk Tiongkok.

Li juga bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Sabtu (9/9), dan mengatakan bahwa perkembangan Tiongkok adalah sebuah kesempatan dan buka risiko untuk Eropa, dan kedua pihak harus memperdalam kerja sama mereka.

Tiongkok selalu menjadi teman dan mitra yang dapat diandalkan untuk Eropa, ujar Li dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan tatap muka lainnya pada Minggu juga termasuk Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bertemu dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang juga bertatap muka dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva.

Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi mengadakan pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Presiden Uni Afrika Azali Assoumani.

KTT yang berlangsung selama dua hari tersebut berakhir dengan penyerahan jabatan kepresidenan G20 pada Brazil.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez tidak menghadiri KTT tersebut.

Forum tersebut menyetujui deklarasi konsensus yang tidak mengutuk Rusia atas perang di Ukraina, tetapi menyerukan semua negara untuk tidak menggunakan kekerasan untuk merebut wilayah dan menyambut Uni Afrika sebagai anggota G20.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan sekutunya juga mengumumkan rencana untuk membangun koridor kereta api dan pelayaran yang menghubungkan India dengan Timur Tengah dan Eropa.

Para pemimpin pada hari terakhir KTT memberikan penghormatan kepada pemimpin kemerdekaan India Mahatma Gandhi di situs peringatan Rajghat di New Delhi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top