Tiongkok Lawan Tekanan AS dengan PatriotismeMark Zuckerberg
"Dua ekonomi terbesar dunia itu akan melewati periode panjang konflik yang irasional. Dan kemudian dalam proses itu, selangkah demi selangkah, akan saling memahami, melawan satu sama lain, dan akhirnya bekerja sama satu sama lain," kata kepala peneliti di Pusat Tiongkok untuk Pertukaran Ekonomi Internasional, Zhang Yansheng.
Trump tetap membuka pintu rekonsiliasi dalam rencana pertemuan dengan Presiden Xi di sela-sela acara KTT G-20 di Jepang bulan depan. Namun media pemerintah Tiongkok justru meningkatkan retorika konfrontasi.
"AS menentang aturan internasional, mengabaikan perjanjian kerja sama, dan mengabaikan Amerika, hak istimewa Amerika, dan keistimewaan Amerika," tulisnya.
Sementara sejak Trump menaikkan tarif barang-barang Tiongkok menjadi 25 persen pada pertengahan Mei, media corong Partai Komunis, People's Daily telah menurunkan kolom harian berupa peringatan, yang berisi penolakan terhadap argumen Trump bahwa kebangkitan ekonomi Tiongkok, telah menyebabkan kerugian bagi AS.
Dukung Huawei
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya