Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Balon Mata-mata

Tiongkok Langgar Kedaulatan Negara di 5 Benua

Foto : AFP/Jim WATSON

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) mengatakan balon mata-mata Tiongkok terlihat di lima benua, dan Amerika telah melakukan kontak dengan sekutunya untuk berbagi informasi tentang keberadaan balon itu.

Dalam konferensi pers bersama Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, di kantor Kementerian Luar Negeri AS pada Rabu (8/2), Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa pemerintah AS telah berbagi informasi dengan puluhan negara di seluruh dunia, baik dari Washington DC maupun melalui kedutaan-kedutaan kami.

"Kami melakukannya karena Amerika bukan satu-satunya target program balon Tiongkok yang telah melanggar kedaulatan negara-negara di lima benua," ucap Menlu Blinken.

Ketika ditanya wartawan apakah menurutnya Presiden Tiongkok Xi Jinping mengetahui operasi balon mata-mata itu, Menlu Blinken mengatakan bahwa mengenai siapa yang bertanggung jawab atas balon itu adalah Tiongkok dan bukan tanggung jawab hanya satu tingkat atau satu individu saja.

Blinken kemudian mengatakan bahwa Washington DC masih mengkaji puing-puing balon yang ditemukan dan belajar lebih banyak hal setiap detiknya. Ditambahkan oleh dia bahwa dirinya akan menyampaikan lebih banyak hal tentang hal itu beberapa hari mendatang.

Pada Senin (6/2) lalu dilaporkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, telah memberi pengarahan pada hampir 150 diplomat asing di 40 kedutaan.

Sementara itu Stoltenberg mengatakan kepada wartawan bahwa pengoperasian balon Tiongkok di atas wilayah udara AS menegaskan pola perilaku Republik Rakyat Tiongkok.

"Tiongkok secara substansial membangun kekuatan militernya, termasuk senjata nuklir, tanpa transparansi apapun. Balon ini menegaskan kontrol Tiongkok atas Laut Tiongkok Selatan dan mengancam Taiwan, mencoba mengambil alih kendali atas infrastruktur penting, termasuk di negara-negara NATO, menekankan warganya sendiri dan menginjak-injak hak asasi manusia serta memperdalam kemitraan strategisnya dengan Russia," ujar Stoltenberg.

Program Pengawasan

Komunitas intelijen Amerika telah menyimpulkan bahwa balon mata-mata Tiongkok yang dicurigai telah melakukan perjalanan melintasi benua Amerika adalah bagian dari program pengawasan eksternal yang dioperasikan oleh militer Tiongkok.

Di Pentagon, juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigjen Pat Ryder, mengatakan secara keseluruhan ada lima balon pemantau dari Republik Rakyat Tiongkok yang terbang di atas wilayah udara AS. Ia tidak merinci jalur balon-balon itu atau apakah wilayah AS yang dilintasi itu adalah fasilitas militer.

"Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa Tiongkok merasa tidak apa-apa untuk melanggar kedaulatan wilayah udara suatu negara dengan cara yang tidak pantas dan tidak dapat diterima?" tanya Ryder.

Tiongkok mengatakan balon itu adalah balon cuaca yang secara tidak sengaja keluar dari jalur. AS dengan tegas menolak klaim itu dengan mengatakan itu adalah balon mata-mata yang mencari informasi intelijen dari situs-situs militer yang sensitif. AFP/VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top