Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Stabilitas Kawasan

Tiongkok Gelar Latihan Serbuan Pantai di Seberang Taiwan

Foto : STR/AFP/CHINA OUT

PARADE MILITER I Tentara Tiongkok membawa bendera saat parade militer di Pangkalan Pelatihan Zhurihe, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Militer Tiongkok melakukan latihan penyerangan di provinsi yang terletak tepat di seberang laut dari Taiwan.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Militer Tiongkok Tentara Pembebasan Rakyat (People Liberation Army/PLA), pada Senin (11/10), mengatakan mereka telah melakukan latihan pendaratan di pantai dan latihan penyerangan di provinsi yang terletak tepat di seberang laut dari Taiwan. PLA tidak mengaitkan latihan itu dengan ketegangan saat ini dengan Taipei.

Surat kabar resmi People's Liberation Army Daily, dalam laporan singkat di akun Weibo-nya, mengatakan latihan tersebut telah dilakukan "dalam beberapa hari terakhir" di bagian selatan Provinsi Fujian.

"Tindakan itu melibatkan pasukan "kejutan", pencari ranjau dan spesialis perahu, tambah surat kabar militer Tiongkok. Pasukan itu dibagi menjadi beberapa gelombang untuk merebut pantai dan melakukan tugas tempur pada tahap yang berbeda," tambahnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Terobos Pertahanan

Unggahan itu menampilkan video para tentara di perahu kecil menyerbu pantai, melemparkan granat asap, menerobos pertahanan kawat berduri dan menggali parit di pasir. Latihan itu melibatkan sejumlah kecil pasukan.

Cuaca cerah dan laut tenang, menunjukkan bahwa latihan tidak dilakukan pada Senin karena Fujian selatan saat ini sedang dipengaruhi oleh badai tropis yang melintas antara Taiwan dan Filipina.

Fujian akan menjadi situs peluncuran utama untuk setiap invasi Tiongkok ke Taiwan karena kedekatan geografisnya.

Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi pemberontak yang menunggu reunifikasi, dengan kekerasan jika perlu. Taiwan mengatakan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya, menyalahkan Tiongkok atas ketegangan tersebut.

Taiwan berada di bawah tekanan militer dan politik yang meningkat untuk menerima pemerintahan Beijing, termasuk misi angkatan udara Tiongkok yang berulang di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, yang menjadi perhatian internasional.

Serangan mendadak dimulai pada 1 Oktober, hari nasional di daratan, dan mencapai puncaknya Senin lalu ketika Beijing mengirim 56 pesawat tempur, memecahkan rekor harian untuk misi penerobosan ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.

Selama akhir pekan, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengulangi sumpah untuk "menyatukan kembali" Taiwan, dan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan Taiwan tidak akan dipaksa untuk tunduk pada Tiongkok.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top