Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pemulihan Ekonomi

Tiongkok dan India Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023

Foto : JIM WATSON/AFP

Chief Economist and Director Research Department IMF, Pierre-Olivier Gourinchas

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Chief Economist and Director Research Department International Monetary Fund/IMF (Dana Moneter Internasional), Pierre-Olivier Gourinchas, mengatakan bahwa Tiongkok dan India akan menyumbang setengah dari pertumbuhan global pada 2023.

Ekonomi dunia diproyeksikan bertumbuh sebesar 2,9 persen pada 2023 atau menurun dari kemungkinan pertumbuhan 3,4 persen dari 2022.

"Dengan ekonomi yang sekarang dibuka kembali, kami memproyeksikan pertumbuhan Tiongkok kembali menjadi 5,2 persen pada 2023, sedangkan India akan tumbuh 6,1 persen," ungkap Gourinchas dalam konferensi pers "World Economic Outlook Update" yang dipantau dari Jakarta, Selasa (31/1).

Pembukaan kembali Tiongkok secara tiba-tiba membuka jalan bagi pemulihan aktivitas yang cepat dan kondisi keuangan global telah membaik karena tekanan inflasi mulai mereda. Hal itu dan melemahnya dollar Amerika Serikat (AS) dari level tertinggi November 2022 memberikan sedikit kelegaan bagi negara-negara berkembang.

Maka dari itu, dia menyebutkan negara pasar berkembang dan negara berkembang yang telah mencapai titik terendah sebagai sebuah kelompok, diperkirakan akan tumbuh secara moderat menjadi 4 persen pada tahun 2023 ini.

Sementara itu, gabungan pertumbuhan AS dan kawasan Euro hanya akan menyumbang 10 persen dari pertumbuhan global tahun ini.

Pertumbuhan Negeri Paman Sam diproyeksikan melambat menjadi 1,4 persen pada 2023 dari 2 persen pada 2022 akibat kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, the Fed yang berhasil menembus perekonomian.

Kondisi kawasan Euro pun lebih menantang, lanjut Pierre, meskipun ada tanda-tanda ketahanan terhadap krisis energi musim dingin yang ringan dan dukungan fiskal yang besar.

"Dengan pengetatan kebijakan moneter dan guncangan negatif perdagangan karena kenaikan harga impor energi, kami perkirakan pertumbuhan kawasan Euro akan mencapai titik terendah sebesar 0,7 persen tahun ini," ucap dia.

Secara keseluruhan untuk negara maju, perlambatan akan lebih terasa dengan penurunan dari 2,7 persen pada tahun lalu menjadi 1,2 persen di tahun ini, di mana sembilan dari 10 ekonomi maju akan mengalami perlambatan pertumbuhan tahun ini.

IMF Naikkan Proyeksi

Dalam kesempatan itu, IMF juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,7 persen jadi 2,9 persen pada tahun 2023 berkat pembukaan kembali perekonomian Tiongkok.

"Penyebaran Covid-19 yang cepat di Tiongkok menghambat pertumbuhan pada tahun 2022, tetapi pembukaan kembali baru-baru ini telah membuka jalan bagi pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan," ungkap Pierre-Olivier Gourinchas sebagaimana dikutip Antara.

Adapun pertumbuhan global diperkirakan mencapai 3,4 persen pada tahun 2022, sementara di tahun 2024 mencapai 3,1 persen.


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Redaktur Pelaksana

Komentar

Komentar
()

Top