Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Tiongkok Bertindak Represif ke Dalam dan Agresif di Luar Negeri

Foto : FREDERIC J BROWN/AFP

Antony Blinken

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengecam Tiongkok yang bertindak lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri. Blinken membuat pernyataan tersebut dalam program wawancara 60 Minute di CBS News, pada Minggu (2/5) waktu setempat.

Ketika ditanya apakah AS sedang menuju konfrontasi militer dengan Beijing, Blinken berkata, "Sangat bertentangan dengan kepentingan baik Tiongkok dan AS untuk, sampai ke titik itu, atau bahkan menuju ke arah itu."

Dalam wawancaranya, Blinken mengatakan AS memiliki kekhawatiran yang nyata tentang masalah tersebut. Dia mengatakan Tiongkok mencoba untuk bersaing secara tidak adil dan dengan cara yang semakin berlawanan.

"Tetapi, kami jauh lebih efektif dan lebih kuat ketika kami menyatukan negara-negara yang berpikiran sama dan yang dirugikan bersama, untuk mengatakan kepada Beijing, 'Ini tidak bisa bertahan dan tidak akan bertahan'," tambahnya.

AS akan terus mempertahankan kehadiran militer mereka di kawasan Indo-Pasifik, kata Blinken. Namun, dia membantah Washington berusaha mengekang Tiongkok.

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, telah mengidentifikasi persaingan dengan Tiongkok sebagai salah satu tantangan kebijakan luar negeri terbesar mereka. Pemerintahan Biden, Jumat (30/4) waktu setempat, mengatakan bahwa Tiongkok belum memenuhi janjinya untuk melindungi kekayaan intelektual AS dalam kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok "Tahap 1" yang ditandatangani tahun lalu.

Tiongkok menuduh aliansi Five Eyes (yang mencakup Selandia Baru, Australia, Inggris, Kanada, dan AS) bersekongkol melawan mereka dengan mengeluarkan pernyataan tentang Hong Kong dan perlakuan terhadap etnik Muslim Uyghur di Xinjiang.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top