Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Belum Bisa Kendalikan Covid-19, di Kota Ini Ditemukan Puluhan Kasus Baru dan Aktivitas Warga Mulai DIbatasi

Foto : antara/m. irfan ilmie

Pemandangan Bell Tower sebagai salah satu tetenger Kota Xian, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, pada malam hari ramai oleh pengunjung.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Kota Xian, Provinsi Shaanxi, membatasi pergerakan masyarakat saat Kota Shanghai sedang bersiap-siap memulihkan berbagai aktivitas masyarakat setelahlockdownselama beberapa pekan akibat serangan sporadis Covid-19 varian Omicron.

Xian, kota di wilayah barat daya Tiongkok yang dihuni 13 juta jiwa warga itu memperketat pergerakan masyarakat selama empat hari setelah ditemukan 43 kasus positif, demikian media setempat, Senin (18/4).

Pembatasan pergerakan masyarakat itu dilakukan dengan menutup pusat keramaian, menghentikan acara wisuda di kampus, dan memerintahkan warga tetap tinggal di rumah.

Bekerja di rumah sangat dianjurkan dan masyarakat yang hendak menggunakan kereta metro harus bisa menunjukkan hasil tes negatif PCR dalam 48 jam terakhir, demikian keterangan otoritas pengendalian Covid-19 Xian.

Beberapa warga ibu kota Tiongkok kuno itu sempat panik karena merasa wilayahnya dikunci.

Namun otoritas Xian segera mengklarifikasi bahwa kebijakan pembatasan itu hanya bersifat sementara yang diharapkan tidak berdampak terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat.

Pasar, swalayan, dan rumah sakit masih tetap buka, namun dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, seperti sterilisasi dan pembatasan jumlah pengunjung, demikian otoritas Xian.

Sementara itu, Shanghai, kota di wilayah timur Tiongkok berpenduduk 35 juta jiwa, sudah bersiap melakukan pemulihan aktivitas masyarakat setelahlockdown.

Perusahaan-perusahaan yang beroperasi harus menjalankan mekanisme prokes secara ketat dan merencanakan sistem tertutup, demikian surat edaran otoritas kesehatan Shanghai.

Manajemen perusahaan harus membentuk tim khusus anti pandemi yang bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan para karyawannya.

Otoritas mengimbau warga yang tinggal di kawasan berisiko sedang dan tinggi untuk mengenakan masker jenis N95 dan KN95, sedangkan di kawasan berisiko rendah cukup masker medis.



Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top