Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Tiongkok Bantu Negara-negara Afrika Kurangi Tekanan Utang

Foto : AFP/HECTOR RETAMAL

Seorang penjaga berjalan melintasi jembatan dengan papan indikator saham di distrik keuangan Lujiazui di Shanghai, Tiongkok, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok telah membantu negara-negara Afrika meringankan tekanan utang melalui berbagai jalur. Sejumlah lembaga keuangan dan perusahaan Tiongkok telah terlibat dalam kerja sama investasi dan pembiayaan dengan negara-negara Afrika berlandaskan prinsip-prinsip pasar dan aturan internasional.

Direktur Departemen Asia Barat dan Afrika di bawah naungan Kementerian Perdagangan Tiongkok, Shen Xiang, dalam sebuah konferensi pers, Selasa (20/8), mengatakan di bawah Kerangka Kerja Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (Debt Service Suspension Initiative/DSSI) Kelompok 20 (G20), Tiongkok telah memainkan peran aktif dalam membantu negara-negara yang relevan untuk mencapai kesepakatan penangguhan utang.

Seperti dikutip dari Antara, Shen mengatakan di bawah kerangka kerja Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika, Tiongkok telah membebaskan utang negara-negara Afrika yang relevan dalam bentuk pinjaman pemerintah tanpa bunga yang telah jatuh tempo pada akhir 2021.

Lembaga keuangan dan perusahaan Tiongkok sepenuhnya menghormati kehendak negara-negara Afrika dan mempertimbangkan kebutuhan aktual mereka. Selain itu, tambah Shen, Tiongkok tidak pernah mengajukan syarat politik apa pun. Hal itu mendapatkan apresiasi luas dari negara-negara Afrika.

Utang Bilateral

Obligasi komersial dan utang multilateral mencapai 66 persen dari utang luar negeri Afrika, sementara utang bilateral Tiongkok-Afrika hanya mewakili 11 persen dari total utang luar negeri Afrika, kata Shen, mengutip statistik yang disusun Dana Moneter Internasional (IMF).

Sementara itu, Asisten Menteri Perdagangan Tiongkok, Tang Wenhong, mengatakan kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Afrika terus mencapai level tertinggi baru sejak diadakannya Forum Kerja Sama Tiongkok- Afrika (Forum on Tiongkok- Africa Cooperation/FOCAC) 2021, yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat Tiongkok dan Afrika.

Tang menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers yang menguraikan kemajuan dan pencapaian yang telah diraih dalam sembilan program kerja sama yang diumumkan Tiongkok pada Konferensi Tingkat Menteri kedelapan FOCAC yang diadakan tiga tahun lalu di Senegal.

Kesembilan program ini mencakup beberapa kategori, antara lain medis dan kesehatan, pengentasan kemiskinan dan pembangunan pertanian, promosi perdagangan dan investasi, inovasi digital, pembangunan ramah lingkungan, dan pengembangan kapasitas.

Menurut Tang, didorong oleh program-program yang ditujukan untuk mendorong perdagangan dan investasi, serta pengentasan kemiskinan dan pembangunan pertanian, kerja sama investasi dan perdagangan Tiongkok-Afrika kini telah berkembang dengan mantap. "Tiongkok tetap menjadi mitra dagang terbesar Afrika selama 15 tahun beruntun."

Pejabat tersebut menyebutkan sejumlah proyek kerja sama, seperti pelabuhan Lekki di Nigeria, dan jalan tol Nairobi di Kenya, telah terealisasi dalam tiga tahun terakhir.

"Tiongkok juga telah mengirimkan lebih dari 500 pakar pertanian ke Afrika dan melatih hampir 9.000 talenta pertanian, yang memberikan dukungan yang kuat bagi proses modernisasi pertanian Afrika," katanya.

Tang mengatakan didorong oleh pembangunan hijau, inovasi digital, dan program-program lainnya, perusahaan-perusahaan Tiongkok telah mengimplementasikan sejumlah besar proyek energi bersih di Afrika, sementara ekspor baterai lithium dan produk fotovoltaik ke Afrika meningkat secara signifikan.

Tang menuturkan Tiongkok dan Afrika akan terus memperdalam hubungan persahabatan dan mendiskusikan rencana kerja sama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) FOCAC 2024, yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Beijing pada 4-6 September.

"Tiongkok akan memperluas keterbukaan institusional pada Afrika serta memperdalam kerja sama di bidang rantai industri dan pasokan, sehingga dapat memajukan kerja sama ekonomi Tiongkok-Afrika dan hubungan pembangunan bagi keuntungan bersama," imbuh Tang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top