Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I Analis Mengatakan Landasan Udara di Paracel Bisa Menampung "Drone"

Tiongkok Bangun Landasan Udara di Kepulauan Paracel

Foto : Planet Labs

Landasan Udara l Citra satelit dari Planet Labs memperlihatkan adanya sebuah landasan udara di Pulau Triton di Paracel, LTS. Analis menyatakan landasan udara ini bisa dipergunakan Tiongkok untuk mendaratkan pesawat drone. 

A   A   A   Pengaturan Font

Pada Januari lalu, berdasarkan analisa citra satelit dilaporkan bahwa di Pulau Woody telah ada fasilitas pertahanan udara Tiongkok berupa silo untuk misil darat-ke-udara permanen. Pulau Woody berjarak sekitar 160 kilometer ke arah barat laut dari Pulau Triton.

"Dengan pangkalan udara terdekat di Pulau Woody yang sudah berfungsi penuh, reklamasi tanah untuk membangun lapangan udara Triton ke titik di mana Tiongkok dapat menempatkan pesawat tempur, akan sangat provokatif," kata Powell. "Beijing mungkin telah menentukan apa yang akan diperolehnya dalam kemampuan tempur tidak sebanding dengan biaya politik dan keuangan yang harus dikeluarkan untuk melakukannya," imbuh dia.

Tiongkok juga menduduki sebagian Kepulauan Spratly di LTS yang turut diklaim oleh beberapa negara tetangga lainnya seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Menurut Powell, landasan udara baru di Triton tidak memiliki implikasi nyata bagi Filipina.

Powell juga mengatakan bahwa perselisihan antara Tiongkok dan Vietnam akan semakin intens karena Beijing pun saat ini sedang meningkatkan eksplorasi cadangan minyak bumi di LTS. Dalam cuitannya di media sosial pada Kamis (17/8), Powell mengatakan bahwa sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok telah memasuki ladang minyak dan gas Vietnam pada akhir Juli dan awal Agustus ini dengan tujuan untuk menegaskan yurisdiksi yang diklaim Tiongkok.

Selama beberapa bulan terakhir, Tiongkok diketahui memang telah berulang kali mengirim kapal penjaga pantai, milisi, dan kapal survei ke perairan di bawah yurisdiksi Vietnam. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top