Tiongkok Bakal Pamer Jet Siluman dan Drone Serang Baru di Airshow Terbesarnya Minggu Ini
Jet tempur siluman J-35A akan menjadi pusat perhatian di pameran udara Zhuhai.
Foto: MSN/CCTVSHANGHAI - Tiongkok akan mengungkap jet tempur siluman dan pesawat serang tak berawak baru di pameran udara terbesar minggu ini, sementara para analis dan kekuatan pesaing mengamati dengan saksama petunjuk langka tentang pengembangan perangkat keras militer Beijing.
Hubungan dekat negara itu dengan Moskow juga akan ditampilkan di China Airshow, yang memamerkan sektor kedirgantaraan sipil dan militer Beijing setiap dua tahun di kota selatan Zhuhai.
Beijing telah menggelontorkan sumber daya untuk memodernisasi dan memperluas kemampuan penerbangannya saat berhadapan dengan Amerika Serikat dan negara lain di sekitar titik api regional seperti Taiwan.
Jumlah pesawat tempur Tiongkok yang dikirim ke sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, memecahkan rekor.
J-35A, yang digambarkan sebagai "pesawat tempur siluman multiguna berukuran sedang", terlihat memiliki desain yang mirip dengan F-35 AS, menurut para analis, meskipun rinciannya masih sedikit.
Kemunculannya di pameran tersebut "dapat diartikan sebagai konfirmasi masuknya pesawat tersebut ke dalam layanan", kata pakar penerbangan militer Tiongkok Fu Qianshao kepada media pemerintah, Global Times, minggu lalu.
Jika terkonfirmasi, ini akan menjadikan Tiongkok sebagai satu-satunya negara selain Amerika Serikat, yang diketahui di dunia yang memiliki dua pesawat tempur siluman yang beraksi, kata Fu.
Perangkat keras militer penting lain yang memulai debutnya adalah sistem rudal permukaan-ke-udara HQ-19, yang dirancang untuk mencegat rudal balistik dan kendaraan luncur hipersonik, menurut media pemerintah.
Walaupun Tiongkok harus mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat dalam hal teknologi militer tradisional, hal yang sama mungkin tidak terjadi pada pesawat tanpa awak, di mana Tiongkok mendominasi pasar komersial.
Untuk pertama kalinya, pertunjukan udara akan menampilkan zona drone khusus, mencerminkan meningkatnya peran drone dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam situasi perang seperti konflik Ukraina.
SS-UAV, pesawat induk besar yang dapat dengan cepat melepaskan kawanan drone kecil untuk pengumpulan intelijen, serta serangan, akan dipamerkan di Zhuhai, menurut South China Morning Post.
Moskow dan Beijing telah memperdalam hubungan militer dan pertahanan sejak Russia memerintahkan pasukan ke Ukraina hampir tiga tahun lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menjadi salah satu sekutu terpenting Presiden Russia Vladimir Putin di panggung dunia.
Sekretaris Dewan Keamanan Russia Sergei Shoigu akan menjadi pembawa acara dalam pertunjukan udara tersebut. Jet tempur tercanggih negara itu, pesawat tempur siluman Su-57, akan melakukan atraksi.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Ditjen Hubdat Lakukan Sosialisasi Keselamatan pada Pengemudi Angkutan Barang
- Dazul Herman Pimpin PT. Krakatau Sarana Properti
- Hari Terakhir Kampaye Pilkada
- InJourney Airports Raih Rating Platinum di Asia Sustainability Reporting Rating 2024
- Bappenas Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Sasar Kelompok Bawah