Tiongkok Akan Buka Industri Jasa untuk Investor Asing
Produsen Tiongkok adalah pesaing global yang fleksibel dan efisien, tetapi industri pariwisata, keuangan, perawatan kesehatan, dan layanan lainnya, masih tertinggal dengan pesaing mereka dari Barat. Selama dua dekade setelah Beijing bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), regulasi masih menjadi hambatan bagi bank asing dan penyedia layanan lain untuk bersaing di Tiongkok.
Perang Tarif
Pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengobarkan perang tarif dengan Beijing menyebut dalam industri layanan AS mengalami surplus dengan Tiongkok, dan sektor tersebut sangat menjanjikan.
Penyelenggara pameran mengatakan 18 ribu perusahaan dan 100 ribu peserta perorangan dari 148 negara mendaftar dalam CIFTIS yang berlangsung hingga Rabu itu.
Tiongkok, negara tempat pandemi berawal pada Desember, adalah ekonomi pertama yang tutup, dan yang pertama berjuang untuk menghidupkannya kembali setelah Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa mengumumkan kemenangan atas penyakit itu pada Maret lalu. Pabrik, menara perkantoran, dan pusat perbelanjaan telah dibuka kembali, tetapi pemeriksaan suhu terhadap pengunjung tempat-tempat umum di Beijing masih tetap dilakukan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya