Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Bisnis

Tingkatkan Perdagangan dan Investasi ASEAN-UE

Foto : dok. Forum Bisnis

Para delegasi negara-negara ASEAN yang mewakili negara masing-masing berpose bersama seusai memberikan presentasi dalam forum bisnis ASEAN -Uni Eropa di Madrid, Spanyol.

A   A   A   Pengaturan Font

Peringatan 50 Tahun ASEAN dan 40 tahun kerja sama ASEAN - Uni Eropa (UE), KBRI Madrid selaku Koordinator ASEAN Committee in Madrid (ACM), bersama empat Kedubes ASEAN menyelenggarakan Forum Bisnis (FB) di Madrid dan Zaragoza pada 4 Juli 2017.

Forum Bisnis yang diselenggarakan di Gedung Konfederasi Organisasi Perusahaan-perusahaan Spanyol (CEOE) Madrid dibuka Wapres CEOE, José Vicente González dan Dubes RI untuk Spanyol selaku Koordinator ACM, Yuli Mumpuni Widarso. Sedangkan Forum Bisnis di Zaragoza berlangsung di Gedung Kamar Dagang Zaragoza, dan dibuka Walikota Zaragoza Pedro Santisteve dan Presiden Kamar Dagang Zaragoza (Camara Comercio de Zaragoza), Manuel Teruel Izqueirda di Kantor Walikota Zaragoza.

Dubes Malaysia, Zainal Abidin Bakar, Dubes Filipina, Philippe Jones Lhuillier, Dubes Thailand, Rattikul Chansuriya, dan Wakil Dubes Vietnam, Ly Duc Trung telah menyampaikan paparan tentang peluang investasi di negara masing-masing. Sementara itu Indonesia diwakili Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), masing-masing Kepala Desk UE BKPM, Nurmala Martin, pada FB di Madrid, dan Kepala Promosi Investasi Indonesia (PII) di London, Nurul Ichwan, pada FB di Zaragoza.

Selain itu, dalam FB di Madrid juga terdapat lima eksekutif yang berbagi pengalaman dalam berbisnis dengan negara-negara ASEAN, yakni Jose Gras dari Melia Hotel International, Luis Gimeno dari perusahaan Acerinox, Manuel Majon dari perusahaan Acciona Water, Jorge Garcia dari perusahaan INDRA menyampaikan tentang bisnis telekomunikasi di Thailand, dan Angel Bautista dari Repsol menyampaikan pengalamannya beroperasi di Vietnam.

"CEOE sangat mendukung ratifikasi perjanjian perdagangan bebas antara UE dengan Vietnam dan Singapura, serta dimulainya negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara UE dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Indonesia karena Pasar Bebas ASEAN merupakan langkah penting yang menempatkan Asia Tenggara sebagai kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Asia," kata Jose Vicente Gonzalez.

Walikota Zaragoza menyambut baik dipilihnya Kota Zaragoza sebagai lokasi FB ASEAN. "Zaragoza Expo merupakan ajang pameran terbesar nomor tiga di Spanyol setelah Madrid dan Barcelona, dapat menjadi showcase bagi produk-produk negara ASEAN untuk pasar global," imbuh Pedro Santisteve.

Manuel Teruel menambahkan informasi tentang kebijakan investasi negara-negara ASEAN yang liberal dan pro-investor sangat menarik perhatian para pebisnis di Zaragoza. "Untuk memanfaatkan peluang bisnis di ASEAN, yang paling diperlukan adalah mengintensifkan kunjungan bisnis ke negara-negara ASEAN. Kamar Dagang Zaragoza pada 2016 telah mengirim Misi Bisnis ke Thailand, dan pada 2017 harus ke Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina dan lain-lain, demikian pula pada tahun-tahun mendatang," ujarnya. sur/R-1

Dukungan Pemerintah Spanyol

Deputi Bidang Kebijakan Perdagangan dengan Eropa, Asia dan Oceania, Kementerian Perdagangan, María Aparici, mendukung pernyataan Dubes RI dan menggarisbawahi besarnya pasar ASEAN dengan 600 juta penduduk yang belum digarap para pelaku bisnis Spanyol.

"Kami mendukung peningkatan kegiatan investasi Spanyol di negara-negara ASEAN yang produknya dipasarkan kembali di ASEAN, memanfaatkan pasar tunggal ASEAN," katanya.

Maria mengingatkan para peserta FB mengenai dana yang disediakan oleh Pemerintah Spanyol sebesar 450 juta Euro per-tahun untuk mendukung kebijakan internasionalisasi perusahaan Spanyol (MSIF), termasuk perluasan bisnis perusahaan Spanyol ke Vietnam dan Indonesia.

Dukungan positif juga disampaikan Dirjen Casa Asia, Kementerian Luar Negeri Spanyol, Ramón María Moreno, yang menyatakan ASEAN merupakan mitra strategis UE dengan kerja sama di berbagai bidang yang telah terjalin selama 40 tahun.

"UE mendukung proses integrasi ASEAN, proses demokrasi, penciptaan keamanan dan stabilitas kawasan serta pemeliharaan lingkungan hidup. Dukungan UE terhadap ASEAN tercermin sangat jelas terlihat pada status mitra wicara pertama ASEAN 40 tahun lalu. UE juga peserta ASEAN Regional Forum (ARF) yang membahas isu-isu keamanan dan stabilitas kawasan," ujar Moreno.

KBRI Madrid sebagai Koordinator Komite ASEAN di Madrid menilai penyelenggaraan kegiatan ASEAN di Madrid dan Zaragoza sangat bermanfaat dalam mendorong para pengusaha Spanyol agar meraih peluang bisnis yang tersedia di negara-negara ASEAN. sur/R-1

Peluang Bisnis

Dubes RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso mengungkapkan perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan pilar pasar bebas telah membuka peluang bisnis yang lebih luas, baik di bidang perdagangan maupun investasi. Sejumlah pemimpin perusahaan Spanyol bergerak di bidang industri galangan kapal, logistik, asuransi, pariwisata bahari, pengolahan ikan, kapal ikan, manufaktur, dan metalurgi serta otoritas pelabuhan menyatakan tertarik untuk meraih peluang bisnis di ASEAN, khususnya di Indonesia yang telah menetapkan kebijakan pembangunan industri maritim.

Investasi Spanyol sangat penting bagi Indonesia, khususnya di sektor perikanan, kemaritiman, dan wisata bahari. Spanyol sebagai mitra dagang strategis Indonesia memiliki industri produk perikanan terbesar yaitu Pescanova dan lokasi berdirinya kantor pusat Konfederasi Perusahaan-perusahaan Hasil Laut Spanyol (Consemar), dan kantor pusat European Fisheries Control Agency.

"Spanyol mempunyai arti penting bagi Indonesia. Investasi Spanyol di Indonesia terus meningkat, pada 2010 tercatat cukup tinggi, mencapai 39,24 juta dólar AS kontribusi terbesar dari Airbus Defense & Space (CASA Spanyol) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1976. Kami harus membawa pelaku usaha Spanyol untuk berinvestasi di sektor maritim kita," kata Yuli.

Sementara itu, Nurul Ichwan menyatakan nilai investasi Spanyol di Indonesia pada 2011 hanya 1,09 juta dólar AS, pada 2012 naik sedikit 3,15 juta dólar AS, pada 2013 turun hanya 2,89 juta dólar AS. Pada 2014 naik kembali mencapai 15,69 juta dólar AS dan 2015 naik 300 persen mencapai 56,59 juta dólar AS. Namun pada 2016 turun, mencapai 50,09 juta dólar AS.

Total investasinya pada kurun 2010 - 2016 baru mencapai 168 juta dólar AS, untuk 237 proyek, menempati peringkat ke-27 sumber investasi asing ke Indonesia.

Guna lebih menarik minat investor Spanyol, Nurul Ichwan telah menyampaikan tentang kebijakan baru BKPM One Stop Service yang telah dibuka di 34 Provinsi di seluruh Indonesia, insentif dan fasilitasi lainnya. Mengingat investasi Spanyol sebagian besar masuk ke sektor industri pariwisata perhotelan, maka dalam FB tersebut telah disampaikan tentang proyeksi keuntungan bisnis di 10 destinasi baru Tanjung Kelayang, Danau Toba, Tanjung Lesung, Bromo, Pulau seribu, Mandalika, Pulau Komodo, Borobudur, Morotai, dan Wakatobi. sur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top