Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Pers - Insan Pers Harus Memegang Etika dan Profesionalisme

Tingkatkan Kualitas Media untuk Hadapi Era Digital

Foto : KORAN JAKARTA/SELOCAHYO

PERINGATAN HPN - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara (kiri), bersama Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan Ketua Umum PWI Pusat, Atal Sembiring Depari, mencoba cenderamata kaos di salah satu stan Pameran Karya Pers dan Teknologi Informasi, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/2). Pameran digelar untuk memeriahkan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-19.

A   A   A   Pengaturan Font

"Pers tidak usah takut, justru bagaimana memanfaatkan teknologi ini. Pers tidak akan pernah mati karena senantiasa meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Industri pers bergantung bukan pada digital tidaknya, tapi bagaimana insan pers memegang etika dan profesionalisme. Jangan lupa digital hanya cara, subtansi harus kita pegang sama-sama. Selama itu dijaga dan selalu cover on both side, industri pers tidak akan hilang," tutur Rudiantara.

Perdagangan Digital

Rudiantara memaparkan perkembangan digital yang ada di sektor perdagangan. Data pada 2017, e-commerce di Indonesia mencapai 12 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dan diperkirakan pada 2020 bisa lebih dari 50 miliar dollar AS. Artinya lebih banyak perdagangan lewat digital.

"Itu mempresentasikan 11 persen GDP kita. Sekarang sudah tidak ada lagi orang yang membeli tiket pesawat dan vocer hotel di biro travel, semua digital. Pemda bila ingin meluruskan berita hoaks, misalnya tentang inflasi agar tidak terjadi panic buying, bisa langsung lewat media sosial, tidak perlu menunggu satu hari setelah dicetak," papar dia.

Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari, mengatakan pers harus mengikuti perubahan zaman agar dapat tetap dibutuhkan oleh masyarakat. "Mari kita lihat pers setahun ini, lalu apa keinginan rakyat di suatu daerah. Itu yang kita dorong bersama," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top