Jumat, 06 Des 2024, 07:06 WIB

Timnas Turunkan Kekuatan Penuh di Piala Asean 2024

Timnas Indonesia latihan menjelang Piala AFF 2024 I Pemain Timnas Indonesia mengikuti sesi latihan menjelang Piala AFF 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (3/12).

Foto: ANTARA/Fikri Yusuf

JAKARTA - Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, memastikan Rafael Struick bisa bergabung ke timnas Indonesia lebih cepat. Sebe­lumnya, Struick dikabarkan baru di­lepas klub Brisbane Roar mu­lai babak semifinal Piala Asean 2024. Kondisi ini membuat Shin Tae-yong memiliki opsi Hokky Caraka dan Rafael ­Struick untuk lini depan di babak fase grup.

Kehadiran Struick tentu jadi angin segar untuk posisi striker. Sumardji menjelaskan, timnas masih berusaha menurunkan kekuatan terbaik. Para pemain muda dipanggil ke skuad ­Garuda karena ke­terbatasan opsi pemain. Piala Asean yang digelar tidak dalam kalender FIFA Matchday membuat klub berhak tidak melepas ­pemainnya.

Hal ini membuat Shin harus membahas dengan staf kepelatihan untuk mendapatkan opsi terbaik. Skuad diisi mayoritas anak-anak usia 22 tahun ke bawah. Sementara itu, pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni mengutarakan, ­absennya Ivar Jenner akan membuat lini tengah timnas tidak seimbang.

Ivar absen dikarenakan PSSI tidak mendapat izin dari Jong Utrecht untuk meminjam jasa pemain berusia 21 tahun tersebut. Jong Utrecht menolak melepas Ivar karena Piala Asean bukan kompetisi resmi FIFA.

“Saya sejak awal menga­takan, belakang aman. Sebab pemain yang menggasntikan ­pe­ran Justin Hubner banyak. Tapi lini tengah dan depan, perlu ­penguatan. Ketidak­hadiran Ivar sedikit mengurangi ­keseimbangan,” jelasnya.

Beberapa nama seperti Marselino Ferdinan, Arkhan Kaka, Rivaldo Pakpahan, bisa mengisi posisi tersebut. ­Namun, lini tengah akan lebih seimbang jika ada Ivar, meskipun Timnas masih ­memiliki banyak alternatif seperti Arkhan, Rivaldo, dan ­sebagainya.

Piala Asean 2024 akan berlangsung 8 Desember hingga 5 Januari 2025 mendatang. Timnas Indonesia masuk dalam grup B. Asuhan Shin Tae-yong akan bertemu Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos di babak penyisihan grup. Di laga perdana, Skuad Garuda akan berhadapan de­ngan Myanmar, di Thuwunna Stadium, Yangon, Senin (9/12).

Genjot Fisik

Sementara itu, pelatih fisik timnas Indonesia Shin Sang-gyu menjelaskan alasan para penggawa timnas menjalani pola latihan fisik dengan intensitas tinggi selama pemusat­an latihan di Bali menjelang Piala Asean. Menurutnya, ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat kebugaran pemain U-22 agar mereka mampu menandingi para pemain-pemain senior negara lain.

“Masih ada waktu cukup untuk pertandingan pertama melawan Mynamar,” jelas Shin Sang. Ttapi tetap saja perlu menghabiskan waktu dengan baik. Itulah sebabnya pelatih memasang intensitas dalam tiga hari terakhir.

Mungkin berat bagi pemain. Mereka punya DOMS (Delayed Onset Mus­cle Soreness) otot pegal dan kelelah­an. Namun, cepat atau lambat mereka akan ber­adaptasi dengan kelelahan ini. Kemudian mereka segera pulih. Tingkat kebugaran mereka akan meningkat, jauh lebih baik dari sebelumnya.

Shin sang mengaku untuk mempersiapkan fisik prima para pemain dalam pelatnas harus keras. Ini berbeda ­dengan latihan fisik, sehari sebelum laga. Untuk sehari sebelum bertanding, pemain cukup latihan fisik ringan. Misalnya, cukup berlatih di gym. Jadi, tidak dalam intensitas tinggi. Hanya sedikit latihan tubuh inti atau latihan tambahan.

Setelah melawan Myanmar, Garuda akan bermain di kandang melawan Laos 12 Desember di Stadion Manahan, So­lo. Dua laga selanjutnya tandang dan kandang. Tandang melawan Vietnam 15 Desember di Stadion Phu Tho provincial.

Kemudian, ditutup melawan Filipina di Manahan 21 Desember. Prestasi terbaik ­Indonesia di turnamen level Asia Tenggara ini hanya runner up enam kali (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020). ben/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: