Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Riset Perguruan Tinggi

Tiga Karya Matching Fund Kedaireka di Wilayah Indonesia Bagian Timur

Foto : Istimewa

Ketua Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram, Satrijo Saloko beserta tim saat Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat sebagai bagian pelaksanaan program Matching Fund Kedaireka, pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Direktorat Diktiristek, Kemendikbudristek, Tjitjik Sri Tjahjandarie, menerangkan, mulai tahun 2021 pihaknya melakukan berbagai strategi untuk mendiseminasikan program Matching Fund ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah Indonesia Timur. Pihaknya juga melakukan pendampingan agar pihak perguruan tinggi dan mitra mendapat penjelasan dan pembelajaran secara langsung. "Itu salah satu yang membuat mereka tahun ini bisa jumlah proposalnya meningkat," ujarnya kepada Koran Jakarta.

Kekayaan Kelor
Salah satu karya Matching Fund Kedaireka berjudul "Pangan Sehat Lokal Berbasis Kelor untuk Peningkatan Gizi Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui" yang diketuai Ketua Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram, Satrijo Saloko. Melalui penelitian tersebut, Satrijo mencoba mengajak kembali masyarakat NTB mencegah stunting atau gizi buruk.

"Sekarang penelitian tentang daun kelor sendiri sudah menunjukkan kelor kaya akan vitamin, protein, senyawa bioaktif, mineral, dan lain sebagainya. Ini sangat bagus untuk peningkatan gizi masyarakat apalagi kalau kita kaitkan dengan anak stunting, ibu hamil dan menyusui," ujar Satrijo kepada Koran Jakarta, di tengah Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari pelaksanaan program Matching Fund Kedaireka, Pekan lalu.

Satrijo menuturkan, masyarakat NTB sudah terbiasa mengonsumsi kelor sejak zaman nenek moyang sampai hari ini. Di sisi lain, prevalensi stunting di provinsi tersebut menjadi sorotan dengan persentase 31,6 persen.

Dalam pelaksanaan program, Satrijo bekerja sama dengan CV. Tri Urami Jaya. Adapun lingkup kolaborasinya yaitu menghasilkan produk berbahan dasar kelor seperti cookies dan minuman kesehatan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top