Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiga Karya "Matching Fund" Kedaireka di Timur Indonesia

Foto : istimewa

Ketua Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram, Satrijo Saloko beserta tim saat Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan program Matching Fund Kedaireka, Pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Satrijo menuturkan, masyarakat NTB sudah terbiasa mengonsumsi kelor sejak zaman nenek moyang sampai hari ini. Di sisi lain, prevalensi stunting di provinsi tersebut menjadi sorotan dengan persentase 31,6 persen.

Dalam pelaksanaan program, Satrijo bekerja sama dengan CV. Tri Urami Jaya. Adapun lingkup kolaborasinya yaitu menghasilkan produk berbahan dasar kelor seperti cookies dan minuman kesehatan. "Ini kekayaan kelor tidak hanya sebagai pangan untuk mencegah stunting, tapi juga dari segi ekonomi. Agar masyarakat bisa makan makanan bergizi tentu perlu dana," katanya.

Dia menerangkan, program Matching Fund Kedaireka tersebut sekaligus bagian dari pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Beberapa hal terkait yaitu ada 9 orang mahasiswa ikut program penelitian, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar, dan publikasi internasional.

Dia berharap, pengentasan stunting melalui produk pangan lokal semakin digalakkan berbasis masyarakat. Menurutnya, pemerintah bisa mengarahkan baik melalui program maupun edukasi kepada masyarakat.

Pemberdayaan SDM
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top