Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Letusan Gunung Merapi

Tiga Desa di Boyolali Terdampak Hujan Abu

Foto : ANTARA/ALOYSIUS JAROT NUGROHO

LAVA PIJAR MERAPI - Aliran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (30/1) dini hari. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi luncuran lava pijar pada Selasa (29/1) sebanyak 11 kali ke arah Kali Gendol dan satu kali ke arah timur laut dengan jarak aliran 50-1400 meter.

A   A   A   Pengaturan Font

BOYOLALI - Sebanyak tiga desa di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terkena dampak hujan abu Gunung Merapi, Selasa (29/1) malam. Hujan abu terjadi setelah Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar sekitar pukul 20.17 WIB. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan hujan abu terjadi di Desa Mriyan, Desa Cluntang, dan Desa Ringin Larik.

"Tiga desa itu masuk wilayah Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali," kata Bambang.

Tetapi, hujan abu tersebut tidak sampai mengganggu jarak pandang karena tipis. "Kita lihat masih aman dan terkendali karena hujan abu hanya tipis," terang Bambang.

Bambang menyebut guguran lava pijar Gunung Merapi mengarah ke arah hulu Kali Gendol jarak luncur 1.400 meter durasi 141 detik. Adapun tingkat aktivitas Gunung Merapi waspada level II. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada. "Kami mengimbau kepada masyarakat supaya tetap tenang dan waspada," kata Bambang.

Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyimpulkan tiga guguran di Gunung Merapi pada Selasa malam itu merupakan awan panas guguran. Kejadian awan panas guguran ini merupakan yang pertama pasca-status Gunung Merapi ditetapkan menjadi waspada (Level II).

"Berdasarkan analisis visual dan deposit, guguran pada tanggal 29 Januari 2019 disimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan awan panas guguran," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, dalam jumpa pers, Rabu (30/1).

Hanik menuturkan, awan panas guguran pertama teramati pada pukul 20.17 WIB. Tercatat jarak luncurnya mencapai 1.400 meter dengan durasi 141 detik. "Awan panas guguran kedua terjadi pada pukul 20.53 WIB jarak luncur 1.350 meter dan durasi 135 detik," ujar dia.

Awan panas guguran ketiga teramati terjadi pada pukul 21.41 WIB. Jarak luncur tercatat kurang lebih 1.100 meter dengan durasi 111 detik. "Semua awan panas guguran itu mengarah ke Kali Gendol," ungkap dia.

Akibat dari kejadian awan panas guguran ini, terjadi hujan abu tipis di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Berdasarkan laporan, hujan abu tipis terjadi di sekitar Kota Boyolali, Kecamatan Musuk, Mriyan, Mojosongo, Teras, Cepogo, Simo, Kabupaten Boyolali, dan Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. "Jadi, ini merupakan guguran awan panas pertama," ujar dia. Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top