Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Masyarakat

Tiga Beban Masalah Gizi Jadi Penyebab Tingginya "Stunting"

Foto : ANTARA /Kornelis Kaha

memeriksa balita I Dokter memeriksa kesehatan Balita yang menderita stunting, di Desa Bokong, Kabupaten Kupang, NTT, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurutnya, masalah itu harus segera diatasi karena bayi yang lahir pada tahun 2022 akan menjadi sumber daya produktif pada tahun 2045, di mana Indonesia akan memetik bonus demografi dalam jumlah yang sangat besar. "Ada waktu kurang lebih 23 tahun lagi dan bayi yang lahir tahun depan akan memasuki usia produktif di tahun 2045.

Jadi, tidak terbayangkan kalau kasus stunting-nya tinggi," tegas dia. Oleh sebab itu, katanya, pihaknya sedang dan akan terus melakukan riset yang dapat menghasilkan invensi maupun inovasi-inovasi baru yang nantinya dapat membantu masyarakat mendapatkan asupan gizi yang baik sekaligus sebagai cara untuk menekan angka stunting yang kini masih mencapai 27,67 persen.

"Kita sedang melakukan beberapa riset untuk menghasilkan formula produk. Bukan hanya kandungan gizi mikronya, tapi kandungan gizi makro, seperti karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga itu menjadi salah satu alternatif untuk menyesuaikan kekurangan gizinya," kata dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top