Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tidak Cukup Omicron XE di Shanghai, Varian XJ Dilaporkan Muncul di Asia Tenggara, Indonesia Perlu Waspada?

Foto : AP

Ilustrasi Penanganan Covid-19

A   A   A   Pengaturan Font

Belum Jelas dengan Covid-19 varian Omicron XE, dunia kembali dibuat was-was dengan kemunculan varian Omicron baru. Departemen Ilmu Medis Thailand mengumumkan penemuan kasus dugaan varian Omicron XJ pada Senin (4/5).

Varian baru Omicron itu diidentifikasi pada seorang kurir di Thailand dan tengah menunggu konfirmasi melalui analisis lanjutan.

Melansir Thai PBS World, Direktur Jenderal Departemen Ilmu Medis Thailand, Supakit Sirilak, menegaskan bahwa kasus tersebut jelas bukan Omicron XE seperti yang dilaporkan sebelumnya. Susunan genetik varian Omicron baru itu lebih dekat dengan varian XJ, yang pertama kali terdeteksi di Finlandia.

Menurutnya, mutasi itu terjadi lantaran pekerjaan pria berusia 34 tahun yang membuatnya berhubungan dengan banyak orang dan memungkinkan dirinya mengontrak varian bermutasi atau hibrida.

Supakit menjelaskan, penggabungan dua sub-varian tidak begitu berarti lantaran virus selalu bermutasi secara alami, kecuali jika mutasi mengarah kemampuan sub-varian menghindari vaksin yang akan menjadi masalah.

Dikatakannya, ada beberapa nama untuk penggabungan subvarian BA.1 dan BA.2 dari Omicron, seperti XA, XB, XC, XG dan XH, karena kode genetiknya berbeda.

Pasien tersebut juga telah mendapatkan suntikan vaksinasi lengkap Sinopharm sebelum didiagnosa positif Covid-19 pada 22 Februari. Spesimen virus kemudian dibawa ke Departemen Ilmu Medis Thailand untuk diteliti.

Menurut informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian XE 10 persen lebih mudah menular daripada strain BA2. Namun, belum ada informasi lanjutan apakah varian tersebut memiliki kekebalan terhadap respon imun manusia, begitu juga dengan fatalitasnya.

Thailand PBS World juga mencatat, varian Omicron sekarang mewakili 99,8 persen dari semua kasus baru Covid-19 di negara tersebut.

Diagnosis dari 1.933 kasus, yang dilakukan oleh Departemen Ilmu Medis dalam periode 26 Maret dan 1 April bahkan hanya menunjukkan 3 kasus Delta, atau setara 0,16 persen saja.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top