Tidak Ada Indikasi DKI Kembali ke PSBB
Karyawan tenant AEON Mall Indonesia melayani pembeli menggunakan masker, tameng wajah, sarung tangan.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan, indikator kesehatan masyarakat dan indikator epidemiologi tidak menunjukkan hal-hal negatif. Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi ini, keselamatan masyarakat tidak terancam oleh adanya pelonggaran aktivitas ekonomi.
"Sejauh ini, evaluasi selama satu minggu terakhir, 10 hari terakhir, indikator itu tidak nampak. Artinya kita sekarang bisa berkata bahwa selama satu minggu ini, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kita akan kembali ke PSBB," ujar Anies, di Jakarta, Selasa (16/6).
Namun, katanya, yang menentukan kembali atau tidaknya ke kondisi PSBB adalah bukan pemerintah. Melainkan, perilaku kolektif warga yang menentukan itu. Sehingga, 11 juta penduduk DKI itulah diharapkan bisa melewati transisi ini dengan baik.
"Tidak ada kemungkinan yang ditutup. Karena itulah kenapa kita katakan bahwa ini adalah masa transisi. Dan masa transisi itu akan bisa memasuki fase sehat, aman, produktif jika indikator-indikator kesehatan masyarakat, indikator epidemiologi menunjukkan bahwa adanya kegiatan ekonomi sosial budaya tidak berdampak negatif kepada keselamatan warga," katanya.
Untuk itu, pihaknya tidak henti mengingat seluruh warga Jakarta untuk tetap berdisiplin dalam menaati protokol kesehatan. Diakuinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berinisiatif untuk memberikan insentif pada beberapa sektor pajak.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M Husen Hamidy
Komentar
()Muat lainnya