Thailand Bela Perundingan dengan Junta
Menlu Thailand I Menlu Thailand, Don Pramudwinai, saat menghadiri pertemuan tingkat menteri Asean dan Jepang di Bangkok, beberapa waktu lalu. Pada Senin (19/6), Menlu Don menyatakan bahwa negaranya lebih menderita akibat terjadinya konflik di Myanmar jika dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asean.
Langkah Thailand tersebut telah memecah belah Asean dan menuai kritik karena merusak upaya blok tersebut untuk mengatasi krisis. Namun, Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-Ocha, mengatakan pembicaraan itu diperlukan.
"(Negara) Kami menderita lebih dari negara yang lain, karena kami berbagi lebih dari 3.000 kilometer perbatasan darat dan laut dengan Myanmar," kata PM Prayut kepada wartawan. "Itulah mengapa pembicaraan itu perlu. Ini bukan tentang memihak. Kita perlu bicara, kalau tidak orang akan terpengaruh. Hari ini hanya pertemuan dan kita tidak menyetujui apa pun," imbuh dia.
Indonesia dan Malaysia, dua negara di antara para pengkritik junta yang paling keras di Asean, mengecam pertemuan itu, sementara Singapura memperingatkan terlalu dini untuk melibatkan junta pada tingkat pertemuan setinggi itu.
Sementara itu, Parlemen Asean untuk Hak Asasi Manusia menyebut pembicaraan di Thailand tersebut merupakan pengkhianatan terhadap rakyat Myanmar dan penghinaan terhadap persatuan Asean.
Pukulan Terbaru
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya