Teten Apresiasi Asosiasi Kawal Proses Impor yang Rugikan UMKM
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki saat konferensi pers dalam rangka soft launching Pembukaan Inacraft di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (29/9)
Foto: ANTARA/Kemenkop UKMJAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengapresiasi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi), yang turut mengawal proses masuknya barang-barang impor ilegal yang bisa berpotensi merugikan perkembangan UMKM di Tanah Air.
"Asephi sebagai wadah perajin di seluruh Indonesia, telah membentuk tim khusus untuk mengawal kebijakan waspada impor ilegal terhadap produk UMKM, bagi kebangkitan UMKM Tanah Air. Asephi bersama Menkop UKM," kata Teten saat konferensi pers dalam rangka soft launching Pembukaan Inacraft di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (29/9).
Teten mengatakan saat ini pangsa pasar kerajinan Indonesia mencapai sekitar 2,5 persen dari pasar dunia, sehingga masih sangat dapat ditingkatkan. Terutama, karena didukung masyarakat Indonesia yang memiliki kreativitas tinggi, talenta inovatif, serta didukung budaya yang beragam.
- Baca Juga: Facebook Denny J.A’s World Siarkan Quick Count LIVE 7 Provinsi Terbesar
- Baca Juga: Pengembangan Digital
Indonesia juga memiliki sumber daya alam hutan seluas 68 juta hektare (ha). Bahkan, menjadi produsen 85 persen rotan dunia dan nomor tiga produsen bambu terbesar dunia setelah Tiongkok dan India.
Nilai ekspor produk kerajinan Indonesia sepanjang 2022 mencapai 949 juta dollar AS atau setara Rp14,685 triliun. Ekspor tercatat naik dibandingkan ekspor tahun 2021 yang sebesar 916 juta dollar AS atau Rp14,174 triliun.
Seiring peningkatan permintaan kriya di pasar global, Teten menilai sisi pemasaran maupun informasi perdagangan perlu dibereskan agar produk luar tidak mudah masuk ke Indonesia.
"Walaupun sebenarnya untuk ekspor masih sulit. Keluar (ekspor) susah, sementara kalau ke dalam (impor) gampang sekali. Tak heran kita dibanjiri produk impor ilegal. Hal ini yang sedang kami bereskan," ucap dia.
Asephi diharapkannya turut serta dalam menjaga produk kerajinan tangan dalam negeri tetap tumbuh dan tak tergerus oleh banyaknya produk kerajinan dari luar negeri.
"Asephi juga harus ikut patroli. Jika ada kain-kain, benang-benang, maupun produk kerajinan yang banyak dari impor, nanti laporkan kepada kami. Karena tidak bisa kami sendiri membereskan ini, harus ada dukungan dan peran aktif dari asosiasi, masyarakat dan stakeholder lainnya," tutur dia. Ant/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
- 3 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 4 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 5 Dua Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Tujuh Orang Sakit
Berita Terkini
- Bengkel pesawat ramah lingkungan mulai beroperasi di Bali
- Tingkatkan Kualitas GCG, BNI Kembali Raih Predikat 'The Best Overall in Corporate Governance'
- BP3MI Kepri Catat 2.440 PMI Dipulangkan Melalui Kepri dan Riau
- PLN Tambah Daya Listrik RSUP Ngoerah Bali Tunjang Wellness Aesthetic
- Tim SAR Temukan Kakek Hilang Empat Hari di Hutan Malteng