Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tetap Bergerak Agar Terhindar dari Penyakit Hipokinetik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pembatasan sosial, bekerja dan belajar dari rumah, yang mengurangi aktivitas fisik telah menyebabkan gaya hidup sedentari atau tidak banyak bergerak. Kondisi ini menurut banyak penelitian menyebabkan terjadi gangguan fisik dan emosional.
"Jelas Covid-19 telah mengubah perilaku kita dalam banyak hal," kata, profesor Ilmu Latihan, Kesehatan dan Olahraga di University of Southern Maine James Graves. "Aktivitas fisik hanyalah salah satu aspek dari kehidupan kita sehari-hari yang terpengaruh," ujar dia.
Ia mengatakan, kurangnya aktivitas fisik meningkatkan terjadinya penyakit penyakit atau morbiditas dan kematian akibat penyakit tertentu, sebuah kondisi ini disebut penyakit hipokinetik (hypokinetic diseases).
"Di sini kita berbicara tentang penyakit jantung, obesitas, hipertensi, hiperkolesterol dan osteoporosis," kata Graves.
Memasukkan aktivitas fisik kembali sangat penting untuk memerangi dampak gaya hidup Covid-19 yang tidak banyak bergerak. Olah karenanya Graves merekomendasikan 30 menit aktivitas fisik yang cukup kuat setiap hari dalam sepekan.
"Jika Anda keluar untuk berjalan-jalan untuk tujuan meningkatkan kesehatan, Anda akan ingin berjalan dengan kecepatan yang kuat. Aturan praktisnya adalah jika Anda sedang berjalan-jalan dan Anda terengah-engah tetapi Anda masih bisa bercakap-cakap, itu mungkin tingkat intensitas yang tepat," kata Graves.
Menurut profesor dan koordinator Program Ilmu Latihan di Universitas Husson, Jay Polsgrove, melakukan olah raga 10 hingga 15 menit dua kali sepekan sudah cukup untuk menjaga kebugaran tubuh agar tidak mengalami penurunan yang dapat menyebabkan penyakit. Pada latihan dengan intensitas tersebut akan seperti sedang tidak banyak berolah raga.
Meski pada kondisi cuaca tidak mendukung seperti hujan atau udara dingin, ia menyarankan untuk jangan ragu melakukan olah raga. Dengan pakaian yang dapat melindungi dari cuaca hal ini dapat mengatasi dari keengganan untuk berolahraga pada jam yang sibuk.
Polsgrove mencatat, berolah raga dengan masker, yang sekarang diperlukan di semua pengaturan dalam dan luar ruangan, dapat menghadirkan tantangan bagi sebagian orang. "Ada masalah lain dengan mengenakan sesuatu di wajah Anda saat melakukan aktivitas kardiovaskular," ujar dia.
Polsgrove pribadi tidak bisa melakukannya karena rasanya seperti tercekik. Selain itu menggunakan masker dengan menghirup nafas sendiri tidak akan mendapatkan efek latihan. Bagi orang seperti itu, Polsgrove menyarankan agar melakukan olah raga di dalam ruangan.
Saat olahraga di rumah, Polsgrove merekomendasikan untuk menyiapkan ruang olah raga khusus. Perlu membuat pengaturan ruang dan untuk melakukannya sebelum memulai rutinitas harian. Melakukan latihan bersama pasangan membuat niat berolahraga semakin kuat.
Polsgrove dan Graves keduanya juga merekomendasikan untuk mencari jenis latihan baru di YouTube dan platform daring lainnya agar semuanya tetap menarik.
"Sekarang mungkin saat yang tepat untuk memulai rutinitas fisik di dalam ruangan yoga atau tai chi atau pilates semacam itu," ujar," tutur Graves. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top