Tersangka penipuan konser di Kalteng terancam 5 tahun penjara
Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Erlan Munaji (kiri) bersama Direktur Reskrimsus Polda Kalteng, AKBP Rimsyahtono (kanan), pada saat menggelar konferensi press di Polda Kalteng, Rabu (30/10/2024).
Foto: ANTARA/Adi WibowoPalangka Raya - Tersangka kasus penipuan konser di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah(Kalteng) Arick Permana yang mengakibatkan korbannya mengalami kerugian ratusan juta rupiah terancam penjara lima tahun.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji di Palangka Raya, Rabu, mengatakan bahwa Arick Pramana yang juga merupakan mantan publik figur itu kini sudah mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Mapolda Kalteng sebagai tersangka dalam kasus penipuan konser.
"Untuk pasal yang disangkakan Pasal 45A ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik jo Pasal 45A ayat (1) jo Pasal 28 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 378 KUHP," kata Erlan.
Dia menuturkan, bahwa tersangka yang dulunya merupakan publik figur ini melakukan aksinya pada Mei 2023 silam dengan membuat akun instagram dengan nama @warawirifestkalteng.
Dalam akun instagram tersebut, tersangka kemudian membuat informasi tentang adanya konser musik dengan artis Tulus dan NDX AKA yang merupakan penyanyi dari Jakarta, yang akan dilaksanakan pada Desember 2023.
"Dari informasi tersebut, banyak masyarakat dari dalam Kota Palangka Raya maupun luar Kota Palangka Raya yang tertarik dan membeli tiket konser musik tersebut," ucapnya.
Erlan menambahkan, hasilnya sebanyak 715 tiket yang terjual dengan nilai Rp215 juta.
Namun seiring berjalannya waktu, tersangka menggunakan akun @warawirifestkalteng tersebut membatalkan secara sepihak konser musik pada Oktober 2023.
"Hal ini membuat masyarakat yang menjadi korbannya geram dan melaporkan peristiwa itu ke Polda Kalteng," katanya.
Erlan melanjutkan, dari kerugian tersebut, tersangka sempat mengembalikan uang pembelian tiket kepada sejumlah korban.
Dari total tiket sebanyak 715, sebanyak 157 orang telah dikembalikan uangnya dengan nominal mencapai Rp90 juta, sementara 207 orang lainnya sebesar Rp108 juta tidak dikembalikan oleh tersangka.
"Berdasarkan keterangan tersangka, uang itu digunakan untuk kepentingan pribadi," demikian Erlan.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- KPU RI Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sekitar 82 Persen
- Program Bumi Berdaya Pacu Daya Saing SDM
- Sampah Hasil Pendakian di Gunung Rinjani Capai 31 Ton
- COP29 Diperpanjang, Negara Miskin Tolak Tawaran 250 Miliar Dollar AS
- Belanda Pertama Kali Melaju ke Final Piala Davis Usai Kalahkan Jerman