Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terpuruk, Rusia Akui Puluhan Prajuritnya Tewas dalam 'Kecerobohan'

Foto : REUTERS/Yevhen Titov

Prajurit Ukraina mengendarai tank, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di desa Torske, wilayah Donetsk, Ukraina 30 Desember 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Pertahanan Rusia menuturkan sebanyak 63 tentaranya tewas akibat ledakan yang menghancurkan barak prajurit pada malam Tahun Baru 2023.

Barak sementara yang berlokasi di bekas perguruan tinggi kejuruan di Makiivka, di wilayah Donetsk yang diduduki Rusia itu dilaporkan meledak usai dihantam dua dari empat roket yang ditembakkan dari peluncur HIMARS buatan Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, blogger militer Rusia mengatakan ledakan besar itu terjadi karena lokasi barak berada satu gedung dengan penyimpanan amunisi dan keduanya berada dalam jangkauan roket Ukraina.

Hal itu membuat marah kaum nasionalis Rusia, termasuk anggota parlemen, dan menarik tuntutan agar komandan pasukan dihukum karena menampung tentara di dekat tempat pembuangan amunisi.

"Siapa yang datang dengan ide untuk menempatkan personel dalam jumlah besar di satu gedung, di mana bahkan orang bodoh pun mengerti bahwa meskipun mereka menyerang dengan artileri, akan ada banyak yang terluka atau tewas?" tulis Archangel Spetznaz Z, blogger militer Rusia lainnya dengan lebih dari 700.000 pengikut di aplikasi perpesanan Telegram.

Walau pihak Ukraina mengatakan jumlah korban tewas di Rusia mencapai ratusan, mereka tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky tidak membahas serangan Makiivka dalam pidato malamnya pada hari Senin (2/1).

Tetapi Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada hari Senin melaporkan serangan di Makiivka sebagai "serangan terhadap tenaga kerja dan peralatan militer Rusia".

Tidak disebutkan korban jiwa, namun disebutkan 10 buah peralatan militer hancur.

Pada malam yang sama, Rusia melakukan serangan malam di kota-kota Ukraina, beberapa ratus kilometer dari garis depan.

Setelah menembakkan puluhan rudal pada 31 Desember, Rusia meluncurkan lebih dari 80 drone Shahed buatan Iran pada 1 Januari dan 2 Januari, yang semuanya telah ditembak jatuh.

Secara terpisah, Ukraina pada hari Senin (2/1) mengatakan bahwa pihaknya telah menembak jatuh semua 39 drone yang diluncurkan Rusia dalam serangan udara malam ketiga berturut-turut terhadap sasaran sipil di ibu kota Kyiv dan kota-kota lain.

"Jumlah itu mungkin meningkat dalam waktu dekat. Dalam beberapa minggu mendatang, malam bisa jauh dari damai," kata Zelenskiy.

Pejabat Ukraina mengatakan keberhasilan mereka membuktikan bahwa taktik Rusia dalam beberapa bulan terakhir menghujani rudal dan drone untuk melumpuhkan infrastruktur energi Ukraina semakin gagal karena Kyiv meningkatkan pertahanan udaranya lebih dari 10 bulan sejak pasukan Rusia menginvasi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top