Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teror Selandia Baru

A   A   A   Pengaturan Font

Teror tak habis-habisnya ditebar oleh mereka yang kerdil dan tak punya peri kemanusiaan. Peristiwa serangan penembakan di dua masjid di Selandia Baru yang seakan mengingatkan bahwa kekerasan dan teror masih mengintai. Maka, kehati-hatian dalam berbagai aspek kehidupan memang sangat diperlukan.

Kasus ini makin membuat masyarakat dunia terhenyak, takut, trauma, dan tak habis pikir. Sebab lokasi kejadian masjid dan di negara yang selama bertahun-tahun dikenal sangat aman bagi siapa pun dan dari negara maupun agama apa pun. Karena itu seringkali Selandia Baru dijadikan contoh toleransi berjalan dengan baik.

Begitu juga pemimpin negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik itu, Perdana Menterio Selandia Baru, Jacinda Ardern, sangat terkejut dengan aksi sangat keji di masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre di Christchurch. Ini tidak bisa ditoler siapa pun. Dia pun telah menyatakan penembakan yang menewaskan jemaah hingga 50 orang, salah satunya WNI itu sebagai serangan teroris.

Memang, pemimpin dan rakyat Selandia Baru seakan tertampar dengan kasus yang sebelumnya tak pernah terjadi ini. Reputasi yang lama dibangun Selandia Baru seakan runtuh oleh penembakan sadis ini. Dalam peristiwa di dua masjid di Christchurch ini, selain seorang WNI yang tewas yakni Muhammad Abdul Hamid alias Lilik Abdul Hamid, juga seorang bapak dan anaknya yaitu Zulfirmansyah dan Mohammad Rais yang kini masih dirawat di ruang ICU, Christchurch Public Hospital.

Sejumlah WNI berada di kedua masjid itu selamat dari pembantaian biadab. Memang sesuai data Kemlu, terdapat 331 WNI di Christchurch, 134 di antaranya mahasiswa. Dalam konteks peristiwa ini, Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mengatakan sangat mengecam keras teroris yang bertanggung jawab dalam insiden tersebut.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top