
Terobosan Baru, Kemkomdigi Gandeng Google untuk Keamanan Siber dan Luncurkan Fitur Perlindungan Penipuan Daring
Ilustrasi kerja sama soal pengamanan di ruang digital.
Foto: antara fotoJAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggandeng perusahaan teknologi untuk menghadirkan keamanan siber, termasuk menyediakan fitur perlindungan dari penipuan daring.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi langkah perusahaan teknologi Google meluncurkan fitur Enhanced Fraud Protection untuk melengkapi layanan Google Play Protect bagi pengguna gawai Android.
"Saya apresiasi dan selamat karena hari ini sudah meluncurkan fitur baru yang bisa memproteksi," kata Meutya di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
- Baca Juga: Program Posyandu untuk Cegah “Stunting”
- Baca Juga: Angin Kencang di Indramayu Rusak 42 Unit Rumah Warga
Menurut dia, kehadiran fitur itu menunjukkan komitmen perusahaan teknologi dalam mendukung upaya pelindungan di ruang digital.
Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam menjelaskan, fitur Enhanced Fraud Protection dapat meminimalisir bahaya dari pemasangan aplikasi di gawai yang dilakukan dari luar akses toko aplikasi Google Play.
Putri mengemukakan bahwa menurut temuan Global Anti Scam Alliance (GASA) pada 2023, setidaknya sekitar 50 persen pengguna gawai terpapar penipuan daring dalam 12 bulan terakhir.
Oleh karena itu, Google menghadirkan fitur-fitur perlindungan yang terus ditingkatkan guna membantu menutup celah kemampuan sistem operasi Android, yang disebut sideloading, yang kerap disalahgunakan oleh para penipu.
Sideloading di antaranya memungkinkan pengguna Android untuk memasang suatu aplikasi dari akses lain di luar toko aplikasi.
Penipu daring dapat berusaha memancing korban untuk melakukan sideloading aplikasi penipuan dengan menyamar sebagai orang terdekat.
Saat sideloading dari penipu terpasang di gawai korban, akses pengguna gawai ke layanan finansialnya biasanya menjadi bermasalah dan menimbulkan kerugian keuangan.
Menurut informasi di blog Google, fitur Enhanced Fraud Protection secara otomatis akan memblokir aplikasi dari luar toko aplikasi apabila aplikasi yang terpasang itu terindikasi meminta akses untuk One Time Password (OTP) lewat SMS dan melakukan pengintaian konten dari layar.
Fitur yang sudah dirilis secara global ini resmi tersedia di Indonesia mulai Februari 2025.
"Setelah sukses dengan uji coba di beberapa negara, proteksi tambahan ini menunjukkan hasil yang positif dengan berhasil melindungi 10 juta perangkat di seluruh dunia. Sekarang kami bangga dapat melindungi warga Indonesia lebih jauh lagi," kata Putri.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Sriyono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
Berita Terkini
-
Kemendikdasmen Paparkan Praktik Pembelajaran di Bulan Ramadhan
-
Tim SAR Flores Timur Berhasil Mengevakuasi Jenazah Warga yang Terseret Arus Laut
-
PNM Luncurkan Rumah Pangan di Sragen Dukung Ketahanan Pangan Nasional
-
BSI Siapkan Layanan Optimal Pelunasan BPIH Bagi 185 Ribu Calon Haji
-
Lapas Blitar-Jawa Timur Gagalkan Penyelundupan Narkoba