Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terkubur Puing Selama 90 Jam, Anjing Bernama Pamuk Berhasil Diselamatkan

Foto : AFP

Anjing peliharaan bernama Pamuk telah terjebak di bawah puing selama lebih dari tiga hari.

A   A   A   Pengaturan Font

TURKI - Seekor anjing telah diselamatkan dari reruntuhan gempa Turki setelah terkubur selama 90 jam.

Dikutip dari Independent, anjing peliharaan bernama Pamuk itu terperangkap di bawah puing-puing bangunan runtuh setelah bencana alam terbesar dalam lebih dari dua dekade mengguncang wilayah itu. Gempa yang menewaskan lebih dari 20.000 orang dan menyebabkan puluhan ribu kehilangan tempat tinggal dan kelaparan.

Pamuk meminum air yang ditawarkan oleh tim penyelamat saat mereka menggali puing-puing berat yang ditinggalkan gempa berkekuatan 7,8 dan gempa susulan.

Tetangga mengatakan pemiliknya berada di rumah sakit, tetapi penyelamatan itu menimbulkan harapan bahwa anak-anak dan orang dewasa masih dapat ditemukan hidup di bawah puing-puing.

Seorang bayi berusia 10 hari dan ibunya juga diangkat dari puing-puing pada Jumat. Anak laki-laki bernama Yagiz, dievakuasi dari sebuah bangunan yang hancur di provinsi Hatay selatan, yang mengalami kerusakan parah akibat gempa.

Anak itu dibungkus dengan selimut termal sebelum dibawa ke ambulans, dan ibunya dibawa keluar dengan tandu.

Enam orang lainnya ditarik dari bangunan yang runtuh di Iskenderun, juga di provinsi Hatay, setelah menghabiskan 101 jam di bawah reruntuhan, kata petugas penyelamat.

Ribuan orang telah menawarkan utuk mengadopsi "bayi ajaib" yang masih terikat dengan tali pusar ibunya ketika ditemukan oleh tim penyelamat di Jinderis, di sebelah perbatasan Turki.

Baby Aya kehilangan orang tua dan empat saudaranya akibat gempa.Paman buyutnya, Salah al-Badran, akan merawatnya begitu dia keluar dari rumah sakit.

Tim pencari berteriak kegirangan setelah menarik seorang anak berusia 17 tahun Adnan Muhammed Korkut dari bawah reruntuhan di Gaziantep.

Seorang pekerja penyelamat, Yasemin, mengatakan dia menghabiskan empat hari terakhir tanpa tidur mencoba membantunya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top