Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jaringan Terorisme

Terduga Teroris JAD Kembali Ditangkap

Foto : ANTARA/APRILLIO AKBAR

TERORIS JAD l Polisi menunjukkan sejumlah gambar barang bukti hasil pengungkapan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) saat konferensi pers di Divhumas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/5).

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Detasemen Khusus 88 Mabes Polri kembali menangkap terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5).

"Terduga teroris yang ditangkap petang kemarin adalah R alias Eky pemilik Wanky Cell," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, di Bekasi, Kamis (9/5).

Dari Wanky Cell yang berlokasi di Jalan MH Tabrani Nomor 27, RT03, RW03, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Tim Densus 88 mendapatkan dua bahan peledak berbentuk pipa yang ditaruh dalam loker.

Argo mengatakan, satu dari dua bahan peledak yang disita telah berhasil dijinakkan, sementara satu lainnya masih dalam proses penjinakan. "Kemarin malam sudah didisposal satu buah, sisanya akan kembali kami disposal hari ini," katanya.

R alias Eky ditangkap atas hasil pengembangan dari rangkaian penangkapan teroris yang sudah dilakukan sejak Sabtu (4/5).

Sebelumnya, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial SL, AN, dan MC dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Satu dari ketiga pria tersebut ditembak mati polisi.

Selang sehari kemudian, Tim Densus 88 kembali mendeteksi keberadaan teroris, kali ini Kota Bekasi. Dari dua DPO terduga teroris, salah satunya tewas saat penangkapan karena terkena ledakan bahan peledak yang dibawanya.

"Jadi penangkapan R ini masih berkaitan dengan pengungkapan sebelumnya di Kota dan Kabupaten Bekasi," ujar Argo.

Pihaknya juga menduga, komplotan tersebut terlibat JAD Lampung, namun seluruhnya menurut Argo harus dibuktikan atas hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan sejumlah kesaksian. Setelah melakukan olah TKP di Wanky Cell, Tim Densus 88 bertolak menuju Babelan, Kabupaten Bekasi, untuk mengembangkan kembali kasus ini.

Seorang karyawan Wanky Cell bernama Arief mengaku terkejut mengetahui atasannya terlibat dengan jaringan teroris. "Bos orangnya baik, suka mentraktir makanan karyawannya. Sudah setahun saya ikut bos," katanya.

Perihal keberadaan sejumlah bahan peledak di dalam loker, Arief mengaku tidak mengetahuinya sama sekali. Sebab masing-masing karyawan sudah mendapatkan jatah loker masing-masing.

"Saya tidak tahu apa-apa soal isi di dalam loker," kata Arief. jon/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top