Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kekerasan Bersenjata

Terduga Pelaku Penembakan di Parade 4 Juli Chicago, Amerika Serikat Ditangkap

Foto : ISTIMEWA

TERSANGKA PENEMBAKAN I Robert E. Crimo III ditangkap sebagai tersangka terkait penembakan di Highland Park, Chicago, Senin (4/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Penembakan itu terjadi saat masih segar ingatan di benak banyak orang Amerika, pembantaian pada 24 Mei menewaskan 19 anak sekolah dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, yang mengikuti serangan 14 Mei yang menewaskan 10 orang di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York.

Di sepanjang rute parade, kursikursi yang ditinggalkan dan barangbarang lainnya terlihat berserakan setelah penonton yang panik melarikan diri untuk menyelamatkan diri. "Semua orang mengira itu kembang api," kata seorang pengunjung parade, Zoe, kepada CNN. "Ayah saya mengira itu adalah bagian dari pertunjukan, dan saya seperti, 'Ayah, tidak, ada yang salah.'

Dan aku menangkapnya. Dan saya melihat kembali padanya, dan kemudian itu hanya lautan kepanikan, dan orang-orang jatuh dan jatuh," tuturnya. Saat mereka berlari, Zoe mengatakan sekitar 20 kaki di belakangnya ada seorang gadis ditembak dan dibunuh.

"Melihatnya mati," kata Zoe, menambahkan mereka pertamatama bersembunyi di balik tempat sampah sebelum polisi menarik mereka ke ruang bawah tanah sebuah toko peralatan olahraga bersama beberapa orang lainnya, beberapa di antaranya terluka, termasuk seorang pria yang tampaknya tertembak di telinga dan seorang gadis yang ditembak di bagian kaki.

Ketika mereka akhirnya bisa pergi, rute parade menyerupai "zona pertempuran". "Dan itu mengerikan," katanya. Pejabat polisi mengatakan penembakan itu dimulai sekitar pukul 10.14 karena pawai sudah hampir berakhir. "Kedengarannya seperti penonton menjadi sasaran. Jadi, sangat acak, disengaja, dan sangat menyedihkan," kata juru bicara Satuan Tugas Kejahatan Besar Lake County, Christopher Covelli.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top