Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Terdampak Geopolitik Memanas

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS akhir pekan lalu diperkirkan berlanjut, hari ini (13/8). Ini dikarenakan kurs dollar AS melonjak terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu (Sabtu pagi WIB), ketika Presiden AS Donald Trump secara resmi menggandakan tarif pada produk baja dan aluminium dari Turki, masing-masing menjadi 50 persen dan 20 persen.

Ketegangan meningkat antara kedua negara atas penahanan seorang pendeta Amerika oleh Turki. Trump men-tweet pada Jumat (10/8) bahwa hubungan AS-Turki tidak bagus saat ini! Trump menambahkan mata uang Turki Lira meluncur turun dengan cepat terhadap dollar kami yang sangat kuat! Lira Turki telah jatuh lebih dari 10 persen sejak pekan lalu, ketika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri Turki.

Jumat (10/8) pagi, mata uang Lira mencapai titik terendah sepanjang waktu di 6,30 terhadap dollar AS. Indeks dollar AS naik 0,89 persen menjadi 96,359 pada akhir perdagangan. Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (10/8) sore, melemah 41 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.473 rupiah per dollar AS.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap dollar AS seiring antisipasi pasar terhadap data inflasi Amerika. "Inflasi menjadi salah satu sinyal bagi perekonomian AS ke depannya, kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung mengakumulasi aset berdenominasi dollar AS," katanya.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top