Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Terapi Target untuk Atasi Kekambuhan Kanker Limfoma Hodgkin

Foto : ISTIMEWA

Kanker

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Berdasarkan data The Global Cancer Observatory(Globocan) pada 2018, di Indonesia terdapat 1.188 pasien baru yang terdiagnosis Limfoma Hodgkin. Sementara itu, angka kematian akibat Limfoma Hodgkin pada 2020 mencapai 363 kasus. Sebagian besar pasien terdiagnosis Limfoma Hodgkin antara usia 15 hingga 30 tahun, dan kelompok usia diatas 55 tahun.

Limfoma Hodgkin adalah kanker pada sistem kelenjar getah bening, yang merupakan kumpulan jaringan dan organ yang membantu tubuh menyerang infeksi dan penyakit. Menurut cer Statistic (Globocan) 2020, terdapat 1.188 kasus Limfoma Hodgkin di Indonesia.

Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik Dr. dr. Andhika Rachman, Sp.PD KHOM, FINASIM, mengatakan, pada umumnya gejala kanker Limfoma Hodgkin yang muncul berupa pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha, yang dapat disertai B symptoms berupa demam lebih dari 38 derajat Celcius, berkeringat pada malam hari, penurunan bobot badan lebih dari 10 persen bobot badan selama 6 bulan.

"Gajalan lain adalah gatal-gatal, kelelahan yang luar biasa, dan mengalami intoleransi terhadap alcohol," ujar dia dalam diskusi media secara daring bertajuk Limfoma Hodgkin: Menutup Kesenjangan Akses Pengobatan Inovatif untuk Limfoma Hodgkin, Kamis (23/2).

Ia menjelaskan, berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jenis pengobatan Limfoma Hodgkin diantaranya, berupa kemoterapi, terapi target, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, dan imunoterapi. Riset tersebut menyebutkan sebanyak 20 persen pasien Hodgkin Limfoma yang sudah pernah mendapatkan pengobatan lini pertama masih memiliki kemungkinan kambuh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top