Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

TERAP FESTIVAL Ajak Warga Braga Terlibat Pertunjukan Teater

Foto : istimewa

Para seniman yang terlibat TERAP FESTIVAL menyusuri jalan Braga, Kota Bandung dan bertemu dengan para warga dalam rangka proses pembuatan pertunjukan teater yang akan berlangsung pada tanggal 3-10 Agustus 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - TERAP FESTIVAL ajak warga Braga, Kota Bandung terlibat dalam pertunjukan teater. TERAP merupakan singkatan dari Teater Ruang Publik yang mencoba untuk mendekati dan mementaskan ingatan, harapan, dan kesadaran publik atas ruang hidup mereka yang kesemuanya dibalut dalam bentuk ekspresi teater inklusif.

"Peristiwa teater ruang publik akan bergerak mondar-mandir dari Simpang Lima Asia Afrika yang menandai Bandung sebagai ibukota perlawanan anti kolonial global hingga Simpang Empat Braga yang menandai obsesi pemerintah hari ini untuk mempercantik wajah kota," ujar Inisiator sekaligus direktur TERAP FESTIVAL, Sahlan Mujtaba, dalam keterangannya kepada Koran Jakarta, Senin (15/7).

Sahlan menerangkan, proses TERAP FESTIVAL telah bergulir sedari bulan April 2024, berisi kurasi awal, inkubasi, dan lokakarya dan kegiatan utama berlangsung pada tanggal 3-10 Agustus 2024. TERAP FESTIVAL mengusung gagasan dasar akan teater yang merujuk pada theatron yang dapat diartikan sebagai arsitektur sosial, sebuah situs masyarakat untuk berkumpul dan menonton, selagi bertukar pandang pemikiran.

Dia menambahkan, sudah seharusnya teater secara langsung melibatkan masyarakat, seniman, dan pihak-pihak lain yang berkaitan. Dengan begitu, terciptalah teater sebagai praktik yang melintas atau menyimpangkan berbagai disiplin yang merombak batas antara pertunjukan dengan ritual hidup sehari-hari, aktor dengan penonton, juga ruang publik dengan ruang privat.

"Festival teater di ruang publik memungkinkan aksesibilitas budaya yang lebih luas, menciptakan ruang inklusi di mana seni pertunjukan dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang ekonomi atau sosial," jelasnya.

Kurator TERAP FESTIVAL, Brigitta Isabella mengungkapkan, pada tahun ini, TERAP FESTIVAL mengangkat tema BRAGA BEREBUT KENANGAN (Braga Beken): Meruang-waktukan Ingatan Tandingan Warga. Tema tersebut berdasar keresahan atas penentuan simbol yang tertuang pada landmark atau marka tanah yang ada di sebuah kota.

"Relasi yang terjadi pada penentuan sebuah landmark yang hegemonik ini cenderung top-down, dengan minimnya keterlibatan publik. Keterlibatan publik ini menjadi poin utama yang ditekankan dalam TERAP FESTIVAL," tuturnya.

Sementara itu, Kurator TERAP FESTIVAL, Riyadhus Shalihin, menyampaikan, pihaknya mengundang para pegiat teater baik individu maupun kelompok dari seluruh Indonesia untuk mengeksplorasi hubungan antara teater, ruang, dan publik sebagai strategi estetika warga dalam menyatakan hak kepemilikan bersama atas kota di simpang dan titik landmark yang disebut sebelumnya. TERAP FESTIVAL mengedepankan peserta yang ingin bereksperimen dengan teater sebagai titik kumpul silang gagasan: bersiasat dan bersolidaritas bersama warga di tengah perubahan wajah kota yang semakin timpang, memiliki antusiasme untuk melakukan riset, dan berkolaborasi dengan warga dalam proses penciptaan karya.

"Sehingga, hadirlah teater dengan desain logistik yang menjadikan infrastruktur ruang publik dan daya gerak warga sebagai material dan metode utamanya," katanya.

Sebagai informasi, kelangsungan TERAP FESTIVAL ini didukung oleh pendanaan dari Dana Indonesiana kategori Pendayagunaan Ruang Publik 2023 dan Small Grant Japan Foundation Jakarta. Terdapat juga program inkubasi dan lokakarya bagi para seniman dengan salah satu materi lokakarya mengangkat tema Site-Spesifik Theatre yang diampu oleh Akira Takayama, sutradara dari Jepang, dosen pascasarjana dari Tokyo University of the Arts.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top