Jaga Kulit Melalui Diet Makanan Lebih Sehat
Foto: ANTARA/freepik.comJAKARTA - Menjaga kualitas kesehatan kulit ada kaitannya dengan apa yang dimakan sehari-hari, di luar dari faktor paparan sinar UV, polutan dan produk perawatan kulit.
Ditulis laman Channel News Asia, Selasa (14/1), konsultan dermatologis Dr Lynn Chiam mengatakan tidak ada salahnya untuk makan makanan sehat dan menjalani diet yang kaya antioksidan dengan berbagai jenis buah dan sayur padat yang dapat membantu kulit pulih dari kerusakan akibat sinar matahari selama bertahun-tahun.
Untuk mendapatkan kulit bersih, bercahaya dan sehat, berikut adalah makanan yang harus dihindari, atau paling tidak kurangi konsumsinya.
1. Jerawat
Menurut Dr Chiam dan Dr Rachel Ho dari La Clinic, beberapa penelitian telah mengungkapkan hubungan antara jerawat dan konsumsi susu, khususnya susu skim karena mengandung hormon pertumbuhan, seperti IGF-1 dan faktor estrogen, yang ditemukan berkontribusi terhadap jerawat.
Dan karena protein whey berasal dari susu sapi, protein ini juga dikaitkan secara positif dengan jerawat, jelas Dr Ho. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah adanya hormon yang disebutkan di atas dalam whey yang dapat menyebabkan terbentuknya jerawat.
2. Tanda penuaan
Chaim mengatakan terlalu banyak gula dalam makanan memungkinkan produksi zat pemicu penuaan, yang dikenal sebagai Produk Akhir Glikasi Lanjutan (AGEs), yang merupakan faktor pemicu stres oksidatif yang terbentuk ketika lemak atau protein bercampur dengan gula.
Makanan yang menyebabkan AGE, merusak jaringan dan komponen seluler kulit, seperti kolagen dan elastin, dan juga mengurangi proses perbaikan dan regenerasi kulit.
“Hal ini membuat kulit kurang elastis, lebih tipis, dan kendur,” kata dia.
Pada saat yang sama, pola makan tinggi lemak dan karbohidrat, seperti yang didapatkan dari makanan cepat saji, juga diketahui dapat menyebabkan stres oksidatif yang tinggi. Pola makan seperti itu menghasilkan radikal bebas dalam jumlah tinggi yang meningkatkan stres oksidatif pada tubuh, yang juga dapat merusak DNA seluler.
3. Dermatitis (eksim dan rosacea)
Menurut Dr Chiam, kondisi kulit rosacea dan eksim telah dikaitkan dengan perubahan mikrobioma usus, yang dapat menyebabkan peradangan, sehingga memengaruhi kondisi kulit.
Hindari makanan pedas, minuman panas, dan alkohol untuk rosacea, serta makanan yang dapat meningkatkan kadar IgE (kadar imunoglobulin E, yang merupakan jenis antibodi yang diproduksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan alergen) seperti susu, telur, kedelai, gandum, kacang tanah, ikan, dan kerang saat menangani eksim.
4. Kulit kering dan dehidrasi
Hindari makanan dan minuman yang memiliki efek diuretik, seperti kopi, teh, dan alkohol, serta makanan tinggi sodium semisal makanan olahan seperti keju Amerika yang sudah diiris, ham, dan bacon.
Menurut Dr Ho, alkohol, kopi, dan teh dapat meningkatkan kehilangan air, sementara natrium menarik air keluar dari sel. Selain itu, konsumsi garam yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hidrasi dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat memengaruhi tingkat hidrasi sel.
5. Kulit kusam
Kulit yang kering atau mengalami dehidrasi secara alami akan terlihat kusam. Meskipun tidak ada makanan tertentu yang menyebabkan kondisi ini, Dr Ho mengatakan bahwa makanan dan minuman yang meningkatkan dehidrasi dan melemahkan lapisan kulit dapat menyebabkan kulit kusam.
Sebagai gantinya, makan makanan yang mengandung antioksidan, yang melindungi kulit dari radikal bebas seperti bayam dan kangkung, goji berry, dan blueberry dalam pola makan yang dapat membantu melawan stres oksidatif.
Pola makan yang kaya akan asam lemak omega-3 berpotensi meningkatkan fungsi lapisan pelindung kulit dan mengurangi peradangan. Pertimbangkan untuk menambahkan makanan seperti ikan berlemak air dingin termasuk salmon, tuna, dan sarden, serta biji rami dan kenari.
Chaim mengatakan kesehatan usus juga memiliki hubungan terhadap kondisi kulit, maka itu dianjurkan mengonsumsi suplemen probiotik, makanan fermentasi seperti yoghurt, dan kimchi atau kombucha.
Tambahkan juga makanan dengan warna cerah seperti tomat, parpika, wortel, ubi jalar dan brokoli untuk mengambil kandungan karotenoid yang melindungi kerusakan kulit akibat serangan matahari. Serta konsumsi vitamin A, C, dan E yang bermanfaat bagi kulit luar dan dalam.
“Mikronutrien ini diperlukan untuk mendukung fungsi kulit. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mikronutrien ini dapat memberikan perlindungan antioksidan terhadap kerusakan akibat radikal bebas untuk menunda tanda-tanda penuaan," jelas Dr Ho. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD