Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Tentara Junta Serang Kamp Pengungsi

Foto : AFP

Penguburan Korban | Sejumlah peti mati berjejer saat warga hendak melakukan pemakaman massal korban serangan tentara junta ke sebuah kamp pengungsi di Negara Bagian Kachin, Myanmar, pada Selasa (10/10). Jubir pemberontak mengatakan serangan ini telah menewaskan 29 warga.

A   A   A   Pengaturan Font

Tentara junta diduga telah melakukan serangan ke sebuah kamp pengungsi di Negara Bagian Kachin di Myanmar utara dan akibat serangan ini sebanyak 29 warga tewas dan puluhan lainnya luka-luka

BANGKOK - Sebanyak dua puluh sembilan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan militer di sebuah kamp pengungsi di Myanmar utara. Informasi itu disampaikan juru bicara kelompok pemberontak etnis yang menguasai wilayah tersebut kepadaAFP, Selasa (10/10).

Junta Myanmar dituduh melakukan beberapa serangan berdarah terhadap sasaran sipil ketika mereka berjuang untuk memadamkan perlawanan terhadap kudeta tahun 2021. Serangan terakhir terjadi pada Senin (9/1) tengah malam, kata Kolonel Naw Bu dari Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) kepadaAFP.

"Kami menemukan 29 mayat termasuk anak-anak dan orang tua dan 56 orang terluka," ucap Naw Bu seraya menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki jenis serangan apa yang melanda kamp tersebut. "Kami tidak mendengar suara pesawat apa pun," kata dia sambil mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah militer telah menggunakan pesawat tak berawak untuk menargetkan kamp di dekat Kota Laiza di perbatasan Tiongkok.

Gambar media lokal hanya menunjukkan dampak serangan dan memperlihat tim penyelamat dengan cahaya obor berupaya mengambil mayat dari puing-puing. Setidaknya 10 jasad terlihat dibaringkan di atas handuk dan terpal di tanah.

Kolonel Naw Bu mengatakan 42 orang dirawat di rumah sakit dekat Laiza, yang terletak di Negara Bagian Kachin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top