Tembok Perdamaian Belfast Tetap Kokoh Berdiri 25 Tahun Setelah Konflik
Tembok Perdamaian | Seorang perempuan menuliskan pesan di tembok perdamaian di Kota Belfast, Irlandia Utara pada pertengahan Maret lalu. Tembok yang jadi saksi bisu dari konflik seperempat abad lalu itu, kini jadi destinasi bagi turis mancanegara.
"Jika sesuatu terjadi, katakanlah setelah pukul sembilan malam, Anda tidak bisa melewati komunitas lain untuk menuju ke rumah sakit di sana," kata pakar peradilan pidana bernama Jonny Byrne. "Anda harus menempuh perjalan memutar yang amat jauh sepanjang jalan," imbuh dia.
Byrne juga menganggap keberadaan tembok-tembok tersebut telah menjadi "magnet" bagi kekerasan dan kekacauan sosial.
Pada April 2021 lalu, tembok-tembok itu menjadi titik nyala bentrokan antarkomunitas di Belfast untuk saat ketegangan atas aturan perdagangan pasca-Brexit memuncak.
"Khususnya kaum muda, jika mereka ingin terlibat dalam apa yang sering kita sebut kerusuhan rekreasional, mereka akan sampai pada titik di mana mereka bisa mendapatkan reaksi dari komunitas lain," ungkap Byrne.
McCallum menjelaskan bahwa sementara beberapa ingin tembok dirobohkan, namun ada komunitas yang lain tetap terjebak secara psikologis atas peristiwa 20 atau 30 tahun yang lalu, tergantung pada dampak masalah yang menimpa mereka.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya