Tembok Perdamaian Belfast Tetap Kokoh Berdiri 25 Tahun Setelah Konflik
Tembok Perdamaian | Seorang perempuan menuliskan pesan di tembok perdamaian di Kota Belfast, Irlandia Utara pada pertengahan Maret lalu. Tembok yang jadi saksi bisu dari konflik seperempat abad lalu itu, kini jadi destinasi bagi turis mancanegara.
Namun langkah merobohkan tembok itu ditentang oleh warga yang mengatakan mereka masih membutuhkan perlindungan fisik dan psikologis yang diberikan oleh tembok penghalang tersebut agar mereka terhindar dari petaka.
"Tembok itu masih merupakan mekanisme keselamatan bagi masyarakat," kata Ian Shanks, kepala Aksi Transformasi Komunitas, yang bekerja untuk mengintegrasikan kembali mantan pejuang paramiliter loyalis.
Michael Culbert, mantan anggota paramiliter yang dipenjara selama 16 tahun karena membunuh tentara Inggris dan sekarang membantu merehabilitasi mantan tahanan republik sambil menawarkan tur ke Belfast barat, mencatat, mungkin ada banyak alasan kebutuhan hingga warga merasakan perlindungan.
"Mereka mungkin tidak mempercayai proses perdamaian," kata mantan anggota Tentara Republik Irlandia (IRA) itu.
Menurut Rob McCallum, seorang pemimpin asosiasi Katolik di daerah Belfast utara di mana dua komunitas bertemu, memang tidak pernah ada rencana untuk menghapus tembok tersebut, karena fungsi dari tembok tersebut adalah mencoba membangun rasa saling percaya. "Karena dalam komunitas yang terpisah, Anda mungkin tumbuh dengan berpikir bahwa semua orang di sisi lain adalah musuh saya," tutur dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya