Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Telusuri Jejak Masa Lalu Kaum Kolonial di Makam Peneleh

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Secara terpisah, pengamat sejarah Surabaya, Kuncarsono Prasetyo, menjelaskan, kompleks tersebut dibuka setelah makam Krembangan yang juga merupakan makam kolonial telah penuh.

Menurut dia, orang yang dimakamkan di De Begraafplaats Peneleh bukanlah warga biasa. "Orang yang dimakamkan disini hanya golongan bangsawan seperti pejabat atau orang-orang berpengaruh pada masa itu," ujar dia.

Kuncarsono pun mengungkapkan, pengoperasian dan penggunaan Makam Belanda Peneleh tidak berlangsung lama. Setelah penuh, pada tahun 1923 komplek itu ditutup dan warga asing atau Belanda yang meninggal kala itu dikuburkan di makam Kembang-Kuning, di Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan.

"Tetapi bila ada abu anggota keluarga atau kerabat yang baru saja meninggal, masih dapat dikubur dalam beberapa lapisan di batu nisan yang sama dengan anggota keluarga sebelumnya," ujar Kuncarsono.

Wisatawan juga bisa melanjutkan tur sejarah di kawasan tersebut. Beberapa objek cagar budaya sarat nilai-nilai perjuangan menanti untuk dilihat seperti Rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Gang VII, atau Rumah Kelahiran Bung Karno di Jalan Peneleh Gang Pandean IV.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top