Telegram Buka "Channel" Khusus untuk Pemerintah
"Seperti layanan platform lainnya, kami tidak akan menjual data percakapan ke pihak lain.
Kami masih memegang tegas prinsip itu," ujar Pavel. Ia juga mengingatkan bahwa Telegram tidak akan memberikan kunci enkripsi kepada siapa pun, termasuk Indonesia.
Basis Telegram, kata dia, penghargaan terhadap privasi penggunanya. "Kami tidak akan menerima permintaan khusus (soal enkripsi) dari negara mana pun, meskipun negara itu adalah negara seindah Indonesia," ujar dia.
Pavel yakin, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi privasi seseorang. Dengan demikian, Indonesia tetap dapat membiarkan Telegram untuk beraktivitas.
Telegram menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam hal konten terorisme dan radikalisme. Telegram akan menerapkan sensor ketat dalam sistemnya, sehingga jika ada konten terorisme dan radikalisme, bisa direspons lebih cepat
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya