Teknologi Jadi Solusi Optimalkan Sektor Pertanian di Indonesia
Foto : ANTARA/Sakti Karuru
Petani merapikan bedengan di lahan pertaniannya di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (15/3/2023).
Untuk menghasilkan produksi pangan yang tinggi, bukan lahan yang luas yang dibutuhkan sektor pertanian Indonesia melainkan teknologi.
JAKARTA - Program pembangunan yang banyak menggunakan tenaga manusia kini sudah tidak populer seiring dengan jumlah lahan pertanian semakin menyempit dan minat menjadi petani semakin berkurang, ujar Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional, Marsudi Wahyu Kisworo.
Ia mengatakan solusi untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan inovasi teknologi alat pertanian yang menggunakan tenaga listrik dan memanfaatkan kecerdasan buatan.
"Kita boleh saat ini gencar mengembangkan mobil listrik, tapi para engineer juga bisa membuat alat-alat pertanian yang menggunakan tenaga listrik, misalnya membuat traktor otonom (tanpa awak) dengan bertenaga listrik dari panel surya. Jadi, inovasi kita harus diarahkan ke sana (alat pertanian)," ujar Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu di Jakarta, Senin (27/3).
Marsudi menuturkan inovasi juga harus mengarah kepada pertanian cerdas yang bisa diautomasikan dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu mulai dari informasi dan teknologi, elektro, maupun internet untuk segala atau IoT.
Tren inovasi selanjutnya adalah precision farming, misalnya memanfaatkan drone untuk menyebarkan pupuk dan air, sehingga efisien dan tidak boros.
"Teknologi IoT juga diperlukan untuk mendeteksi tanaman, misalnya kapan harus diberikan air, jika cukup, otomatis kerannya ditutup, dan sebagainya," ujar Marsudi.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya