Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Teknologi Baru Pembasmi Polutan Udara

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi karakteristik spesies tanaman yang mampu berkinerja tertinggi dalam lingkungan ruangan, termasuk morfologi mereka (yaitu bentuk dan ukuran daun), anatomi, dan fisiologi (yaitu, laju asimilasi CO2).

Menurut Brilli, penelitian semacam itu dapat menunjukkan bagaimana "mengoptimalkan penggunaan tanaman di dalam ruangan, dalam hal berapa banyak tanaman per meter persegi yang kita butuhkan untuk mengurangi polusi udara ke tingkat tertentu."

Penelitian juga diperlukan untuk memahami mikrobioma tanaman: populasi mikroorganisme (bakteri dan jamur) yang hidup dengan tanaman baik di tanah maupun di permukaan daun. Mikrobiom ini berpartisipasi dalam penghapusan polutan udara, tetapi kontribusi spesies mikroba yang berbeda untuk menghilangkan polutan saat ini tidak diketahui.

Beberapa mikrobiom juga dapat memiliki efek negatif pada kesehatan manusia, termasuk memicu alergi dan masalah peradangan paru, sehingga mengetahui bagaimana mengidentifikasi dan menghindari hal-hal itu menjadi penting.

Brilli dan rekan tidak memimpikan tanaman menggantikan pemanasan modern, ventilasi, dan sistem pendingin udara. Mereka hanya berpendapat bahwa mengintegrasikan tanaman dengan jaringan sensor cerdas dan teknologi komputer lainnya dapat membuat pembersihan udara lebih hemat biaya dan berkelanjutan. Kata Brilli, "fisiolog tanaman harus bekerja dengan arsitek untuk memperbaiki ruang hijau di dalam ruangan." nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top