Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bajak Laut

Tekanan kepada Pemerintah untuk Akhiri Perompakan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Namun wilayah Port Royal menjadihotspotutama bajak laut pada paruh kedua abad ke-17. Letaknya sangat jauh dari otoritas di London sehingga pejabat di pulau itu lebih pragmatis. Keunggulannya lainnya adalah memiliki pelabuhan yang tenang terlindungi secara alami dari badai, di samping mampu menampung hingga 500 kapal dan lokasi yang strategis tepat di tengah jalur pelayaran Karibia-Amerika.

Bajak laut seperti Sir Henry Morgan, yang berulang kali menyerang kapal Spanyol dan pelabuhan kolonial, bermarkas di Jamaika. Morgan bahkan diangkat menjadi gubernur pada 1675. Port Royal dibanjiri barang dan kekayaan, begitu banyak sehingga seorang penulis kontemporer menggambarkannya memiliki lebih banyak uang daripada London.

Port Royal pada 1680, kemakmuran dibuktikan dengan kehadiran lebih dari 100 bar. Ada juga begitu banyak rumah judi dan rumah pelacuran sehingga seorang pendeta yang berkunjung menggambarkan Port Royal menurut Terry Breverton dalam bukuNautical Curiosities(1672) sebagai "Sodom Dunia Baru" karena terkenal akan pesta pora.

Pendeta bahkan tidak ingin tinggal di sana, ia kembali ke Inggris dengan menumpang kapal yang sama ketika ia baru saja tiba. "Karena mayoritas penduduknya terdiri dari bajak laut, bajingan, pelacur dan beberapa orang paling keji di seluruh dunia, saya merasa keabadian saya tidak ada gunanya," tulis Breverton.

Pada 1681 otoritas Jamaika akhirnya melarang pembajakan, dan para perompak pindah ke surga lain seperti New Providence. Port Royal hancur pada 7 Juni 1692 oleh kombinasi gempa bumi dan tsunami. Beberapa ribu orang tewas dalam bencana tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top