Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Obat

Tekan Material Impor Bahan Baku Farmasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah mendorong pelaku industri farmasi untuk mengurangi impor bahan baku industri farmasi dan obat-obatan. Upaya ini, selain untuk menumbuhkan sektor strategis tersebut, juga diharapkan dapat memangkas defisit neraca perdagangan serta memacu ekspor.

Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, sebagai upaya untuk memperdalam struktur industri farmasi, pemerintah memberikan insentif untuk menarik investasi. "Fasilitas itu berupa pengurangan pajak maupun bea masuk yang ditanggung pemerintah serta bentuk insentif lainnya,"ungkapnya di Jakarta, Minggu (7/7).

Baca Juga :
Rapat Dengar Pendapat

Penguatan itu terang Sigit penting mengingat industri farmasi merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Pada triwulan I tahun 2019, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mampu tumbuh hingga 8,12 persen atau melampaui pertumbuhan ekonomi di angka 5,07 persen.

"Industri ini juga memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas sebesar 3,24 persen," ujarnya. Pertumbuhan industri farmasi, salah satunya dipengaruhi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan nilai pasar yang besar.

Menurut Achmad Sigit Dwiwahjono, industri farmasi di sektor hulu atau produsen bahan baku perlu terus dikembangkan karena nilai tambah produk farmasi akan meningkat jika sektor hulu dan hilir terintegrasi. Selain itu, pengembangan sektor hulu juga bisa menjadi substitusi impor bahan baku sehingga dapat menekan defisit neraca dagang di sektor industri farmasi.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top