Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tekan Korban Bencana Alam

A   A   A   Pengaturan Font

Hujan deras pada awal bulan ini mengguyur sejumlah daerah seperti Bogor dan Jakarta, sehingga terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan genangan. Di Jakarta sudah menjadi jelas, daerah-daerah langganan banjir tetap saja terendam air baik akibat hujan deras maupun kiriman air dari Bogor.

Gubernur baru DKI belum mampu mengatasi kawasan-kawasan langganan banjir. Di Jakarta Timur, misalnya, air menerjang kawasan Kelurahan Cawang, Cililitan, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Melayu, dan Balaikambang.

Di Jakarta Selatan, banjir hingga ketinggian 175 cm sempat menerjang Kelurahan Kebon Baru Kecamatan Tebet, Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu, Kelurahan Bangka Kecamatan Mampang Prapatan. Kemudian, Petogoggan Kebayoran Baru, Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa. Rawajati Kecamatan Pancoran, Pondok Labu Kecamatan Cilandak.

Kawasan banjir DKI Jakarta ini menjadi pekerjaan utama rezim Ibu Kota yang baru. Mereka harus lulus uji dengan mengatasi banjir. Jakarta boleh dibilang sebenarnya "hanya" ada dua pekerjaan, yaitu mengurai kemacetan dan mengatasi banjir. Pasangan Anies-Sandy cukup fokus pada dua pekerjaan itu saja, tidak perlu membuat pekerjaan yang aneh-aneh seperti mendatangkan becak. Andai keduanya mampu meminimalkan banjir dan macet, sudah lulus sebagai pasangan gubernur dan wagub.

Bencana kali ini juga sangat memprihatinkan karena banyak korban jiwa, di antaranya akibat tanah longsor di kawasan Puncak, Bogor, atau Cianjur, Jawa Barat. Korban tanah longsor di Puncak satu meninggal dan enam orang belum ditemukan. Korban meninggal juga ada di longsoran Cijeruk, Bogor. Dikabarkan tiga korban meninggal dalam kasus longsor Cijeruk.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top