Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tekan Emisi Karbon, Pemerintah Optimalkan Potensi Blue Carbon

Foto : Istimewa

Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar (kiri) dan Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono saat Workshop "Blue Carbon dalam Pembangunan Blue Economy dan Pencapaian Target Nationally Determined Contribution (NDC), Selasa (19/4).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat road map untuk mengoptimalkan kawasan pesisir dan laut agar dapat berkontribusi menurunkan emisi karbon.

Salah satu upaya yang dikembangkan yaitu melakukan pengembangan mangrove untuk memaksimalkan potensi karbon biru (blue carbon).

Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar mengatakan wilayah pesisir memiliki potensi yang cukup besar untuk menyerap emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat setiap harinya.

Ekosistem pesisir itu meliputi mangrove, rawa payau, dan lainnya menjadi faktor penting yang diidentifikasi untuk memitigasi perubahan iklim.

"Jadi kita melihat ada potensi pesisir yang sangat besar yang bisa kita orientasikan sebagai blue economy dan blue carbon. Ini yang akan kita optimalkan untuk dimanfaatkan," kata Nurbaya, dalam siaran persnya

Dia menambahkan lahan mangrove di Indonesia cukup luas mencapai 3,31 juta hektare. Sedangkan stok karbon yang tersimpan yaitu 3,14 miliar metrik ton.

Adapun manfaat karbon biru bisa mencegah erosi, melindungi rumah penduduk dari badai, menangkap polutan, dan menyediakan habitat bagi spesies yang penting secara komersial.

Nurbaya juga mengungkapkan berbagai upaya yang telah dilakukan dalam melestarikan mangrove. Pada 2019, pemerintah mampu menanam 45.000 hektare lebih bibit mangrove.

Upaya tersebut terus dilakukan pada tahun berikutnya, dan hingga kini sebanyak 39.000 hektare lahan telah ditanami mangrove. Jadi untuk ini pihaknya sudah menanam lebih dari 80.000 hektare.

Sementara itu, Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono beharap kolaborasi dengan KLHK berkontribusi besar terhadap upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi. Selain itu, dirinya juga membeberkan strategi ekonomi biru yang diterapkan oleh KKP untuk meningkatkan kesehatan laut dalam rangka menahan laju perubahan iklim, serta mempercepat pembangunan ekonomi berbasis kelautan secara berkelanjutan.

Trenggono juga mengatakan bahwa strategi tersebut berupa penguatan ekosistem karbon biru (blue carbon) dengan memperluas dan menjaga secara ketat kawasan konservasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang.

Kemudian menerapkan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan, serta penataan pemanfaatan ruang laut dan pulau-pulau kecil yang mengutamakan perlindungan ekosistem.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top